Makassar, Estetika – Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menerbitkan pernyataan sikap mengenai penarikan delegasi dalam pembentukan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tingkat universitas, Senin (19/12).

Dalam pernyataan sikap tersebut dijelaskan bahwa penarikan delegasi dilakukan karena komunikasi horizontal yang tidak terjalin secara menyeluruh, terbengkalainya isu yang harusnya menjadi perhatian utama dibanding isu-isu yang berkembang, serta independensi Mapewa dan BEM Universitas ditengah kepentingan-kepentingan Birokrasi ataupun yang lainnya.

Diketahui pernyataan sikap ini merupakan hasil rapat bersama LK se-FBS UNM yang menyepakati bahwa tidak akan ikut terlibat dalam pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) LK Universitas.

Ketua Umum Maperwa FBS UNM, Yulia Nurul Ismi, menjelaskan bahwa LK FBS sepakat untuk memusatkan perhatiannya pada masalah yang ada di dalam lingkup fakultas.

Menurutnya, pembentukan Maperwa dan BEM Universitas ini juga terkesan tiba-tiba dan mengesampingkan kondisi tiap-tiap LK fakultas.

“Kami LK FBS sepakat untuk berfokus pada permasalahan yang ada di internal fakultas dan melihat dalam proses pelaksanaannya terkesan terburu-buru tanpa mempertimbangkan kondisi masing-masing,” jelasnya.

Di sisi lain, Presiden BEM FBS UNM, Ahmad Mihdar, mengatakan bahwa penarikan delegasi tersebut merupakan rencana dari kepengurusan tahun sebelumnya.

Mihdar juga mengaku tidak bisa berkomentar banyak karena ia belum dilantik secara resmi.

“Penarikan delegasi itu wacana kepengurusan kemarin. Saya belum bisa apa-apa sebelum dilantik,” katanya.

Reporter: Yulia Hasan