Parangtambung, Estetika Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Indonesia (SASINDO) Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Literasi Pena di Kampus UNM Parangtambung, Rabu (31/8).

Mengusung tema “Literasi dan Peran Kritikus Sastra”, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan semangat minat membaca sekaligus memperdalam teori-teori sastra dengan menghadirkan Faisal sebagai pemateri dan diikuti oleh 71 peserta.

Pemateri, Faisal, menjelaskan bahwa kurangnya minat literasi membuat manusia tertinggal jauh di era teknologi yang semakin berkembang pesat.

“Menurut penelitian di Asia Tenggara menyatakan bahwa kita tertinggal jauh dalam literasi membaca,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa kritikus sastra berperan penting sebagai jembatan dalam memberikan pemahaman suatu karya bagi masyarakat.

“Karya sastra memiliki bahasa yang bersifat puitis sehingga sebagian orang yang sulit memahami butuh adanya kritikus sastra,” tuturnya.

Di sisi lain, salah satu peserta, Asriadi, mengatakan bahwa tak ada batasan dalam membuat karya sastra selama tetap menjaga moral dan tidak mengandung unsur SARA.

“Bersastra itu tidak salah, hanya saja kita tidak boleh menyingung suku, agama, ras dan antar golongan,” katanya.

Reporter: Adriansyah & Annisyaputri