Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRODI) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Seminar Pendidikan Nasional di Ballroom Teater Lantai Tiga Menara Pinisi UNM, Kamis (18/7).

Mengusung tema “Guru Masa Depan melalui Program PPG Prajabatan”, seminar ini menyoroti bagaimana Program PPG Prajabatan meningkatkan kualitas pendidikan dengan mempersiapkan guru yang adaptif, inovatif, dan berintegritas.

Adapun kegiatan ini menghadirkan narasumber Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Zudan Arif Fakrulloh, serta Koordinator Pokja Regulasi, Kebijakan, dan Penjaminan Mutu Pendidikan Direktorat PPG Kemendikbudristek, Sigit Wibowo.

Suasana setelah berlangsungnya Seminar Pendidikan Nasional HIMAPRODI PBSI di Ballroom Teater Lantai Tiga Menara Pinisi UNM, Kamis (18/7). Foto: Miftahul Jannah/Estetikapers.

Pembicara kunci, Zudan Arif Fakrulloh, menyebut bahwa para siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebaiknya diberikan bimbingan gratis selama enam bulan dan mempersiapkan diri agar bisa lulus bebas tes untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

“Ini kita persiapkan agar mereka bisa fokus belajar tanpa memikirkan biaya,” ujarnya.

Sementara itu, narasumber kedua, Sigit Wibowo, menjelaskan bahwa program PPG tidak hanya diperuntukkan bagi yang memiliki gelar S1, tetapi juga bagi lulusan non-pendidikan serta diperlukan untuk menjadikan profesi guru lebih bermartabat dan sebagai agen transformasi pendidikan.

“Transformasi ini bertujuan menjadikan profesi guru lebih bermartabat, terhormat, dan membanggakan, serta menjadikan guru sebagai agen transformasi pendidikan,” jelasnya.

Sigit menambahkan bahwa terdapat ketidakseimbangan antara jumlah guru yang pensiun dan guru PPG yang baru lulus hingga mencapai rata-rata selisih 26 ribu hingga 70 ribu setiap tahunnya.

“Ketidakseimbangan itu belum termasuk guru swasta, sehingga jumlah lulusan calon guru setiap tahun harus sama dengan jumlah guru yang pensiun,” tambahnya.

Adapun program PPG Prajabatan memiliki lima sumber pembiayaan, yakni APBN, APBD, sumber lain yang sah dan mengikat, bantuan penyelenggara satuan pendidikan, dan juga mandiri.

Reporter: Miftahul Jannah (Magang)