Makassar, Estetika – Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar “Aksi Bisu” guna menyuarakan berbagai masalah yang belum mendapat respons dari Rektor UNM di depan Menara Pinisi, Jumat (19/7).
Agenda yang menjadi kelanjutan dari “Meja Demokrasi” ini digelar dengan beberapa massa aksi yang melakban mulut mereka sebagai simbol bisu menandakan suara-suara mahasiswa yang tidak diberikan ruang oleh pihak kampus.
Aksi ini dimulai pada pukul 15.45 WITA lalu berakhir pada pukul 17:05 WITA dan diikuti oleh puluhan massa serta berlangsung kondusif.

Suasana saat berlangsungnya massa aksi yang melakban mulut mereka dalam Aksi Bisu di depan Menara Pinisi, Jumat (19/7). Foto: Miftahul Jannah/Estetikapers.
Jenderal lapangan, Muhammad Umar, menjelaskan bahwa aksi bisu ini merupakan bentuk simbolik untuk menunjukkan kepada masyarakat dan seluruh mahasiswa bahwa pihak kampus masih membungkam suara kritis yang berusaha menyuarakan masalah-masalah yang ada di UNM.
“Aksi simbolik ini memperlihatkan kepada massa luar dan mahasiswa bahwa kampus UNM masih membungkam suara mahasiswa,” jelasnya.
Umar menyebut aksi bisu ini menunjukkan sifat pihak birokrasi yang anti kritik dan anti demokrasi, di mana mahasiswa merasa tidak bisa bersuara sebab bukan berasal dari LK atau representatif dari mahasiswa, padahal juga berstatus sebagai mahasiswa aktif.
“Hal ini memperlihatkan watak kampus yang anti kritik dan anti demokrasi di mana kami juga membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT),” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang massa aksi, Dirga, meminta agar rektor mau menemui mahasiswa untuk berdialog dan membuka ruang seluas-luasnya untuk membahas berbagai isu yang ada di UNM.
“Kami berharap rektor dapat menemui kami, berdialog, dan membuka ruang untuk isu-isu yang ada di UNM,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa mahasiswa memiliki hak sebagai warga negara Indonesia untuk berekspresi, menyatakan pendapat, dan menyuarakan masalah khususnya yang ada di UNM.
“Kami adalah mahasiswa yang memiliki legalitas sebagai warga negara yang berhak berekspresi,” tuturnya.
Akibat tidak mendapat respons dari pihak birokrasi, Aliansi Mahasiswa UNM akan menggelar “Meja Demokrasi Jilid Dua” dan telah menghubungi beberapa pimpinan untuk hadir pada agenda tersebut.
Reporter: Miftahul Jannah (Magang)