Parangtambung, Estetika – Gedung Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) ditempeli puluhan kertas bertuliskan “Wujudkan Kampus yang Demokratis,” Senin (23/8).
Dalam kertas yang ditempelkan di sejumlah sudut gedung jurusan, termasuk di depan pintu utama gedung fakultas tersebut menitikberatkan tuntutannya kepada Ketua Program Studi (Kaprodi) Business English dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris FBS UNM.

Aksi yang dilakukan oleh oknum yang belum diketahui ini menuntut agar mahasiswa Studi Lanjut (SL) tidak diintervensi dalam menjalankan proses kelembagaan. Tempelan tersebut terlihat sejak pagi tadi dan berhasil dicopoti satu persatu oleh pihak birokrasi di siang hari.
Melihat hal ini, Ketua Jurusan (Kajur) Bahasa Inggris, Samtidar, membuka suara. Ia meminta untuk dihadirkan pihak terkait dalam memberikan kejelasan.
“Tolong beri saya bukti atau mahasiswa SL yang mengatakan itu? mari kita saling klarifikasi,” pintanya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan mengharapkan kedatangan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris sebagai representasi Lembaga Kemahasiswaan (LK) yang ada di jurusan tersebut.
“Saya tidak tahu siapa yang buat, saya mau memanggil HMJ karena sebagai perwakilan Mahasiswa,” tambahnya saat dihubungi Reporter Estetika via WhatsApp.
Selain itu, Kaprodi BE, Fatimah, mengaku tidak pernah melarang mahasiswa dalam mengikuti organisasi kampus.
“Saya tidak pernah mengintervensi mahasiswa untuk tidak berlembaga,” singkatnya.
Di sisi lain, Ketua Umum HMJ Bahasa Inggris FBS UNM, Ahmad Faizal, berharap bahwa larangan tersebut tidak benar adanya. Pihaknya juga akan terus berkomunikasi dengan pimpinan jurusan.
“Iya, tadi saya dihubungi sama Kajur, tapi setelah bertanya lebih lanjut, belum dibalas. Komunikasi saya sama kajur juga lancar dan semoga hal ini tidak benar adanya,” ungkapnya.
“Kalau pun iya, tentu harus jadi pertimbangan. Kemarin juga saya sudah sampaikan ini, saya kira sudah selesai. Tapi nanti saya tunggu komunikasi selanjutnya dari pimpinan,” sambungnya.
Reporter: Tim Estetika