Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Kemah Lontara VIII di Vila Tinambung, Bissoloro, Gowa, Jumat hingga Minggu (5-7/5).

Mengusung tema “Menanamkan Rausyanfikir dalam Untaian Tali Kebersamaan”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran berlembaga khususnya di lingkup JBSI serta membangun solidaritas sesama Mahasiswa Baru (Maba) dan masyarakat PBSD yang diikuti 44 peserta.

Suasana berlangsungnya Kemah Lontara VIII di Vila Tinambung, Bissoloro, Gowa, Jumat hingga Minggu (5-7/5). Foto: Dokumentasi Pribadi.

Ketua Umum HMPS PBSD, Novia Wahyuni, menjelaskan bahwa selama kegiatan peserta dibekali berbagai materi untuk menunjang kemampuan berlembaganya.

Ia menambahkan kegiatan ditutup dengan pementasan seni tiap kelompok.

“Selama kegiatan berlangsung peserta dibekali berbagai materi. Di malam puncak, setiap kelompok Kemah Lontara wajib menampilkan pentas keseniannya masing-masing,” jelasnya.

Di sisi lain, salah seorang peserta, Putri Dewiyah Wahid, menuturkan bahwa melalui kegiatan ini ia mendapat banyak pengalaman serta pelajaran khususnya terkait sikap dalam bertindak.

“Saya dapat pengalaman, ilmu, dan hal baru,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia berharap kegiatan selanjutnya bisa lebih inovatif dan mengedepankan Sipakatau , Sipakalakbiri dan Sipakainga (3S).

“Semoga Kemah Lontara selanjutnya bisa lebih keren, kreatif, dan lebih mengedepankan 3S,” harapnya.

Reporter: Audia Adelia (Magang)