Parangtambung, Estetika – Lembaga Transformasi Intelektual Mahasiswa (eLTIM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Pustaka Merahitam mengadakan bedah buku dalam diskusi urai isu sosial (DISKURSUS) di Time Coffe, depan kampus UNM Parangtambung, Sabtu (26/6).
Buku yang berjudul “Perang” ini singkatnya menceritakan tentang kegalauan absurd dari seseorang yang bekerja, merasa hidupnya terjebak dirutinitas yang monoton, kesehariannya hanya bekerja dari pagi sampai sore, dan merasa ada yang tercuri dari hidupnya.

Pemantik, Suriadi Bara, menjelaskan bahwa buku tersebut sangat erat dengan permasalahan kehidupan manusia.
“Apa yang dibahasakan, diulas, dan diceritakan di buku ini sangat dekat dengan permasalahan di kehidupan kita, terutama teman-teman yang sudah memasuki dunia kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan pendapatnya mengenai komunitas punk yang terdapat dalam buku tersebut.
“Ternyata punk yang selama ini dianggap buruk dan negatif tidak seperti itu. Buku ini menggambarkan bahwa punk adalah komunitas subkultur yang hidupnya tidak ingin monoton. Mereka ingin hidup dengan apa yang ingin mereka lakukan tanpa mengganggu kebebasan orang lain,” ungkap pemilik Pustaka Merahitam ini.
BACA JUGA: ELTIM ADAKAN BEDAH FILM WHEN WE GROW BAHAS SISI LAIN GANJA
Tak hanya itu, ia juga menuturkan mengenai makna anarki yang sebenarnya dalam buku ini.
“Makna anarki tidak harus mengenai orang orang melakukan kegiatan disruptif. Buku ini menjelaskan anarki secara sederhana yaitu ketika kamu bangun tidur dan bisa menentukan apa yang ingin kamu lakukan tanpa mendapat intervensi dari orang lain,” tutupnya.
Reporter: AM 6