Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (SASINDO) Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan diskusi literasi pena via Google Meet, Selasa (7/1).
Melalui tema “Humor dalam Sastra: Senjata Kritis,” diskusi ini menyoroti penggunaan humor dalam karya sastra dapat menjadi alat untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kondisi sosial, politik, atau budaya secara lebih halus namun tetap bermakna.
Narasumber diskusi, Filawati, mengatakan bahwa humor dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan kritik atau pandangan berbeda dengan cara yang lebih santai.
“Humor bukan hanya untuk menghibur, tetapi juga dapat menjadi medium untuk menyampaikan pemikiran kritis,” katanya.
Sementara itu, salah seorang peserta, Nur Alam, menuturkan bahwa generasi muda saat ini cenderung sensitif terhadap kritik, sehingga penyampaian yang dibalut dengan humor akan lebih efektif untuk diterima.
“Gen Z dan orang-orang zaman sekarang bisa dikatakan anti kritik, itulah bagus ditambahkan humor supaya mudah diterima,” tuturnya.
Reporter: Nur Andini