Makassar, Estetika – Seminar Kenduri Oktober yang diselenggarakan oleh Sekolah Bahasa Bolasugi Kota Makassar ini menghadirkan Dosen Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Idawati Garim, Dosen FBS UNM, Asia, Peneliti Sosiolinguistik Australia, Brandon Marshal, Pemerhati Bahasa Asing Amerika Serikat, Terry Barnes, Peneliti Sastra Lisan Makassar, Azis Nojeng serta pemelajar bahasa Indonesia asal Amerika Serikat, Lucas West dan Lauren West di Aula BPPNFI Regional V Makassar, Jalan Adiyaksa No. 2 Kota Makassar, Minggu (20/10).

Salah seorang pembicara utama, Idawati Garim, pada Kenduri Oktober yang diselenggarakan Sekolah Bahasa BolaSogi, Minggu (20/10). Foto: Anisa Maulidiah Alam/Estetikapers

Membahas mengenai Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Dosen FBS UNM, Idawati Garim, menuturkan bahwa fenomena Indonesia saat ini adalah banyaknya imigran yang mempelajari bahasa Indonesia.

“Orang asing saat ini berlomba untuk mempelajari bahasa Indonesia yang bertujuan untuk mampu berkomunikasi sehari-hari, orientasi pekerjaan dan kebutuhan hidup di Indonesia serta akademik, maka dari itu
ketika kita ingin sukses mengajarkannya, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing,” ungkapnya.

Di sisi lain, Dosen FBS UNM, Asia, yang membahas perspektif budaya Sulawesi Selatan, mengimbau agar generasi milenial Sulawesi Selatan harus menjunjung budaya sebagai cerminan jati diri di mata orang luar.

“Budaya kata tabe’ kita dalam budaya kita sudah luntur namun tak punah di zaman milenial. Jadi orang asing kita kenalkan kata tabe‘, dan tata krama saat menjadi tamu yakni salam, mengetuk dan lepas alas kaki. Kita juga kenalkan budaya siri’na pacce, sipaka tau, sipaka lebbi, dan berpakaian sopan. Jadi ayo kita junjung dan jaga budaya kita, jangan mau dikalah oleh orang asing,” imbaunya.

Pemelajar bahasa Indonesia, Laurent Went, mengaku bahwa dirinya belajar bahasa Indonesia untuk kenali budaya Indonesia.

“Saya senang belajar bahasa asing, saya sudah belajar bahasa Spanyol, China. Tapi dalam belajar bahasa Indonesia saya nyaman dan punya banyak teman, Selain Amerika, Indonesia adalah negara terlama yang saya tinggali, budaya Indonesia sangat unik saya mau terlihat seperti orang Indonesia,” kata perempuan asal Amerika Serikat ini.

Reporter: Tim Estetika