Makassar, Estetika – “Kita masih kekurangan ruang kelas, bahkan terkadang kita dapat kelas yang kursi dan mejanya tidak cukup,” keluh salah seorang mahasiswa bernama Andi Namirah.
Ia menyebut fasilitas belajar di FBS masih minim, salah satunya adalah ketersediaan ruang kelas yang belum memadai.
Topik mengenai fasilitas menjadi perbincangan tersendiri sejak kursi kepemimpinan Dekan Syukur Saud yang menjabat selama periode 2019-2023.
Baca Juga: TAHUN AJARAN BARU: TERSUDUT EKSPEKTASI FASILITAS KAMPUS
Hal tersebut juga diungkapkan mahasiswa FBS dalam jajak pendapat Tim Litbang LPM Estetika FBS UNM.
Baca Juga: JAJAK PENDAPAT: TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP FASILITAS KAMPUS KEPEMIMPINAN DEKAN PERIODE 2019-2023.
Beralihnya estafet kepemimpinan dari Syukur Saud ke tangan Anshari, membuat mahasiswa FBS mendesak sejumlah perbaikan di masa kepemimpinan yang baru.
Desakan yang paling dominan adalah peningkatan fasilitas belajar yang mesti terwujud di bawah komando guru besar Pendidikan Bahasa Indonesia itu.
Hal ini didasarkan pada hasil jajak pendapat Tim Litbang LPM Estetika yang menemukan sebanyak 71% atau 78 responden ingin fasilitas belajar ditingkatkan oleh dekan periode berikutnya.
Menanggapi hal itu, salah seorang mahasiswa, Dwi, menuturkan bahwa fasilitas belajar merupakan sarana yang dapat memudahkan proses pembelajaran.
Dwi berharap fasilitas belajar di FBS dapat ditingkatkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.
“Saya ingin fasilitas pembelajaran di FBS UNM lebih lengkap sehingga kita dapat belajar dengan nyaman” tutur mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Inggris tersebut.
Senada dengan Dwi, mahasiswa lainnya yang akrab disapa Nur, juga ingin fasilitas belajar ditingkatkan.
Nur turut mengeluhkan fasilitas belajar di FBS seperti Wi-Fi yang jaringannya kurang bagus untuk dipakai mengakses materi kuliah.
“Jaringan Wi-Fi masih kurang bagus dipakai untuk akses materi,” katanya.
Tak Hanya Fasilitas, Mahasiswa FBS Tuntut Pembangunan Harus Lebih diperhatikan Dekan Berikutnya
Sejalan dengan masalah fasilitas, pembangunan menjadi salah satu hal yang dituntut mahasiswa Kampus Ungu tersebut. Sebanyak 62% atau 68 responden memilih pembangunan yang ingin ditingkatkan oleh dekan baru.
Hal ini diutarakan oleh mahasiswa FBS, Athirah. Ia menilai bangunan di FBS tampak lusuh dari luar sehingga perlu dilakukan renovasi.
Selain itu, mahasiswa angkatan 2022 tersebut juga mengeluhkan jalanan depan pintu masuk FBS yang jika terjadi banjir akan menyulitkan pejalan kaki untuk lewat sebab terhalang oleh genangan air.
“Bangunan di FBS dari luar terlihat lusuh dan untuk jalanan di depan pintu masuk akan banjir jika hujan sehingga pejalan kaki kesulitan masuk,” ujarnya.
Tak hanya Athirah, Maria Clara Virginia Assi, turut angkat bicara perihal jalanan kampus yang mengalami banyak kerusakan seperti berlubang dan tidak rata.
“Tidak nyaman untuk dilewati karena sudah rusak, banyak lubang dan tidak rata,” pungkas Maria.
Di sisi lain, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Alfina Maulida justru mengusulkan pembangunan berupa penyediaan taman atau tempat duduk untuk mahasiswa.
“Banyak membangun semacam taman/tempat duduk sehingga mahasiswa tidak kebingungan mencari tempat istirahat sambil menunggu mata kuliah berikutnya bahkan bisa jadi tempat diskusi,” usulnya.
Mahasiswa Ingin FBS jadi Kampus Aman
Terciptanya ruang aman di FBS menjadi salah satu hal yang dicita-citakan mahasiswa. Sebanyak 60% atau 65 responden memilih keamanan untuk pilihan perubahan yang diinginkan oleh dekan berikutnya.
Alasan dipilihnya keamanan kampus untuk lebih ditingkatkan karena mahasiswa FBS menilai fakultas yang menaungi sembilan prodi itu masih belum aman.
Permasalahan keamanan kampus dikemukakan oleh salah seorang mahasiswa, Putri Rasilia Ali. Ia menerangkan tingkat keamanan di FBS masih kurang karena kasus kehilangan helm di parkiran masih sering terjadi.
Putri menginginkan keamanan kampus mesti ditingkatkan oleh dekan periode berikutnya.
“Keamanan masih kurang. Salah satu kasus yang terjadi adalah kehilangan helm di parkiran. Saya berharap keamanan kampus lebih ditingkatkan lagi,” harap mahasiswa angkatan 2021 tersebut.
Tak hanya Putri, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Khaerudin juga membeberkan kasus kehilangan helm yang menimpa temannya.
Ia mendesak adanya perubahan dari segi keamanan yang lebih meningkat dari sebelumnya.
“Teman saya sudah pernah kehilangan di parkiran. Perlu adanya perubahan dari segi keamanan, misalnya meningkatkan keamanan yang lebih daripada sebelumnya,” ujarnya.
Harapan-harapan mahasiswa FBS menjadi catatan penting bagi dekan periode berikutnya untuk ditindaklanjuti.
Lantas, akankah harapan-harapan tersebut terwujud di masa kepemimpinan dekan yang baru?
Reporter: Tim Estetika