Makassar, Estetika – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Sekolah Legislatif Mahasiswa di Ruang Studio lantai dua Gedung DH FBS UNM, Jumat hingga Minggu (6-8/9).
Kegiatan yang mengusung tema “Legislatif Transformatif” ini menyajikan lima materi, yakni pada Kelegislatifan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Student Government oleh Nur Cholis, Konsep Dasar Aturan Perundang-Undangan oleh Ahmad Syauqi Dzulfiqri, Legal Drafting oleh Zaenal Abdi dan Politik dalam Pembentukan Undang-Undang oleh Salman Aziz.
Suasana saat berlangsungnya penyampaian materi Student Government di Ruang Studio lantai dua gedung DH FBS UNM, Sabtu (7/9). Foto: Mutiara/Estetikapers.
Ketua Umum Maperwa FBS UNM, Aan Abdullah Farhan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wadah untuk mempelajari legislasi sehingga diharapkan peserta bisa terjun langsung ke dalam dunia aktivis kampus maupun pemerintahan.
“Poin pencapaian yang kami harapkan itu bahwa nantinya peserta bisa terjun dalam dunia aktivis kampus maupun pemerintahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Sekolah Legislatif, Rani Nugraha, menyebut bahwa melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami mengenai perundang-undangan di Indonesia sebelum turun melakukan aksi demonstrasi.
“Tidak boleh sembarangan melakukan demonstrasi, harus tahu dulu tentang perundang-undangan,” ujarnya.
Di sisi lain, salah seorang peserta Sekolah Legislatif, Adnan, berharap agar setelah mengikuti kegiatan ini, peserta akan lebih aktif memantau kebijakan pemerintah, sebab meskipun sistemnya terstruktur, tetap ada oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
“Kita harus lebih aktif memantau kebijakan pemerintah agar demokrasi tetap terjaga,” harapnya.
Reporter: Mutiara