Makassar, Estetika – Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universtas Negeri Makassar (UNM) menggelar Dialog Terbuka bersama Rektor dan Pimpinan Civitas Akademika di _Ballroom_ D, Menara Phinisi UNM, Jumat (21/6).

Dialog terbuka ini dilakukan guna membahas problematika yang ada di UNM berkaitan dengan visi dan misi maupun program yang disampaikan oleh Rektor UNM pada pemilihan beberapa waktu lalu.

Adapun beberapa poin krusial yang menjadi tuntutan dari LK UNM, di antaranya:

1. Terbitkan surat edaran mengenai Perlindungan Kebebasan Berekspresi bagi Mahasiswa.

2. Peninjauan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

3. Transparansi pagu anggaran.

4. Profesionalisme dosen.

5. Tolak penerapan IPI dan Kenaikan UKT.

6. Transparansi BKT dan _unit cost_.

7. Kejelasan Pencairan KIP-K.

8. Transparansi hasil RKA-L.

9. Kejelasan kenaikan harga jas almamater.

10. Renovasi Gedung LK.

11. Sarana dan Prasarana.

12. Menghentikan konflik antar mahasiswa dalam lingkup UNM.

13. Membentuk LK Tingkat fakultas dan jurusan yang vakum.

Suasana saat berlangsungnya Dialog Terbuka Lembaga Kemahasiswaan bersama Rektor dan Seluruh Pimpinan Civitas Akademika UNM di Ballrom D Menara Phinisi UNM, Jumat (21/6). Foto: Vanie Wirasti/Estetikapers.

Rektor UNM, Karta Jayadi, menjelaskan bahwa dialog terbuka ini adalah tradisi yang harus dipertahankan dan dikembangkan, dibanding mahasiswa keluar melakukan demo atau aksi.

“Dialog terbuka ini tradisi yang luar biasa,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa semua tuntutan yang disampaikan oleh LK pada dialog terbuka ini tentunya tidak bisa langsung terselesaikan, tetapi untuk penyelesaiannya bisa terus ditagih.

“Tentunya tidak bisa langsung tuntas, tetapi bisa setiap saat anda tagih ke saya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa mahasiswa sebaiknya segera melapor jika terjadi suatu kejadian agar langsung ditangani, sebab terdapat perlindungan bagi mahasiswa. 

“Kami melindungi mahasiswa, kalau ada yang terintimidasi kasih tahu saya,” katanya.

Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNM, Hasrul, menyebut bahwa dialog terbuka ini membawa angin segar bagi LK, karena beberapa tuntutan yang begitu fundamental langsung diterima atau ditindaklanjuti oleh Rektor UNM.

“Beberapa hal yang fundamental di _ACC_ langsung oleh pak rektor,” ujarnya.

Ia berharap agar dialog terbuka ini menjadi wadah bertukar pikiran dan merancang satu strategi untuk memajukan universitas ke depannya.

Reporter: Mutiara & Vanie Wirasti (Magang)