Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Literasi Pena di Ruang DH 102, Selasa (4/2).

Kegiatan yang diikuti oleh 15 peserta ini membahas “Ketidaksantunan Berbahasa di Era Social Media Addiction” sebagai respon terhadap maraknya penggunaan bahasa yang tidak sopan di platform tersebut.

Suasana saat berlangsungnya Literasi Pena HMPS SASINDO di ruangan DH102 Kampus FBS UNM, Selasa (4/2). Foto: Rizqa Febrialbar/Estetikapers.

Pemateri, Muhammad Alfian Tuflih, menuturkan bahwa ketidaksantunan berbahasa berpengaruh pada interaksi sosial dan akan menimbulkan dampak negatif.

“Merusak hubungan sosial, menimbulkan konflik, serta merusak psikologis,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masa depan seseorang dapat ditentukan oleh bagaimana ia menerapkan etika dan kesantunan dalam berbahasa.

“Bahasa dan ketidaksantunan akan menentukan karir seseorang,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Divisi Study Sastra HMPS SASINDO, M Faidil, menjelaskan bahwa tema pada kajian tersebut dipilih karena ketidaksantunan berbahasa saat ini merupakan tantangan besar yang perlu disikapi dengan bijak.

“Media sosial seharusnya menjadi ruang untuk berbagi dan berdiskusi dengan sopan, bukan tempat untuk menyebarkan ujaran kebencian,” jelasnya.

Reporter: Rizqa Febrialbar (Magang)