Parangtambung, Estetika – Memasuki bulan Muharram, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Forum Studi Islam (FSI) Raudhatul Ilmi (RI) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerjasama dengan pengurus Masjid Ulil Albab UNM & Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) se-UNM mengadakan Kajian Kotemporer di Masjid Ulil Albab UNM Parangtambung, Selasa (10/9).

Kegiatan yang mengusung tema “Memetik Pelajaran dari Sejarah Puasa Asyuro” ini dirangkaikan dengan kegiatan buka puasa bersama di pelataran Masjid Ulil Albab UNM.

Suasana berlangsungnya kajian di Masjid Ulil Albab UNM, Selasa (10/9). Foto: Naufal Fajrin JN/Estetikapers

Muhammad Syahrir, selaku pemateri kajian menjelaskan mengenai pelaksanaan puasa asyuro yang merupakan perintah nabi.

“Nabi memerintahkan kita untuk melaksanakan puasa Asyuro pada tanggal sepuluh Muharram. Namun, untuk menyelisihi hari besar Yahudi, maka perlu juga untuk puasa sebelumnya atau setelahnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, seorang ustadz yang merupakan alumni dari Universitas Islam Madinah ini juga menjelasan bahwa pada dasarnya ada perintah untuk menyelisihi orang-orang Yahudi.

“Orang islam diperintahkan utk menyelishi org yahudi termasuk dari ibadah, kebiasaan, model berpakaian, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Ia juga menambahkan penjelasan mengenai pentingnya mengimani semua nabi utusan Allah.

“Tidak sempurna iman kita ketika kita tidak beriman kepada nabi-nabi yang telah diutus oleh Allah sebelumnya. Karena mengingkari satu nabi, berarti kita mengingkari semua nabi,” jelasnya.

Reporter: Naufal Fajrin JN