Pare-Pare, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Association of English Education (ACCESS) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Kampus V Pare-Pare Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Contemporary Discussion (COMPARISON) via Google Meet, Selasa (3/8).
Kegiatan yang mengusung tema “Kuliah Online, Sampai Kapan?” ini bertujuan untuk mendiskusikan sampai kapan Kuliah Online berlangsung dengan menghadirkan Sekretaris Kabinet BEM FBS UNM Periode 2019-2020, Rahmat Hidayat sebagai pemantik dan diikuti oleh 30 peserta.

Pemantik, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa mahasiswa mestinya menjadi mahasiswa yang kritis dan punya keberanian menyampaikan argumennya.
“Mengenai tema diskusi ini, jadilah mahasiswa yang sebenarnya, yaitu mahasiswa yang kritis dan punya keberaniaan meyampaikan argumennya sehingga dapat menjadi lidah penyambung bagi masyarakat karena hal ini tidak hanya sektor pendidikan yang terdampak,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa di era pandemi ini ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat kebijakan baru.
“Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan selain meratapi kuliah online ini yaitu, mahasiswa bisa mendorong agar terjadinya kebijakan sehingga tantangan di era saat ini menjadi strategi. Misalnya, terkait cara mengajar dosen yang kurang bisa dipahami dapat disampaikan ke bidang akademik,” ucapnya.
Di sisi lain, salah seorang peserta, Ahmad Muhaimin, mengungkapkan pandangannya tentang apakah kuliah online itu adalah sebuah solusi atau pelarian.
“Menurut saya sistem pembelajaran online itu tetap bisa dikatakan sebuah solusi di masa pandemi ini, namun pembelajaran daring yang efektif itu tergantung dari bagaimana pihak kampus menjalankannya, walaupun keadaan tidak mendukung untuk diterapkan sistem yang baku dan komperensif ini,” tuturnya.
Reporter: Nur Masyitha Syahri & Fahrizal Mappa M