Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMAPRODI) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan sekolah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sesi II via Zoom, Selasa (1/12).

Suasana saat berlangsungnya sekolah PKM seri II via Zoom, Selasa (1/12). Foto: Andi Miftahul Khaerati/Estetikapers.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2018, 2019, dan 2020 serta Pengurus HIMAPRODI PBSI DEMAJBSI FBS UNM ini menghadirkan Ade Yustina dan Sultan sebagai pemateri kegiatan.

BACA JUGA: GELAR KAJIAN KONTEMPORER, ELTIM ANGKAT TOPIK ISLAM, BARAT, DAN TEROR

Pemateri, Ade Yustina, mengatakan bahwa dalam penyusunan proposal PKM terlebih dahulu harus memperbaiki niat agar mudah dalam menciptakan ide yang kreatif.

“Sebelum membuat proposal harus memperbaiki niat teman-teman, melahirkan ide kreatif, baru, dan memiliki keunggulan, menyusun proposal dengan tertib, mengkaji substansi penelitian, latihan presentasi dengan intens, dan harus memilih anggota tim yang bisa bekerja sama secara kolaborasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, pemateri lainnya, Sultan, yang juga merupakan dosen JBSI FBS UNM ini mengatakan bahwa di tahun 2021 harus mencapai target lebih tinggi dari tahun sebelumnya agar sekolah PKM kita tidak gagal.

“Tahun 2018 kita mengirim 25 proposal, tahun 2019 37 proposal, tahun 2020 92 proposal. Jadi di tahun ini nanti jika jumlah proposal yang terkirim kurang dari 92, maka sekolah PKM kita gagal. Kita harus mencapai target lebih tinggi dari tahun lalu yakni 92 proposal,” tuturnya.

Reporter: Andi Miftahul Khaerati & Resky Amalia