Makassar, EstetikaBengkel Sastra (Bestra) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Pentas Tahunan DENTING IV di Hall A.P. Pettarani UNM, Sabtu (11/3).

Bertujuan untuk merespons isu-isu kemanusiaan yang tengah marak, kegiatan ini dihadiri oleh Bopo dan Bunda Bestra, fungsionaris Lembaga Kemahasiswaan (LK) FBS UNM, penggiat seni Kota Makasar, mahasiswa FBS UNM, dan masyarakat umum.

Adapun empat penampilan yang dipentaskan yakni Sastra “Puisi Syair Jelita & Perempuan di Ujung Rambut”, Musik “Yang Berhati & Fiera Jiwa”, Tari “Sarkas[ME]”, dan Teater “Matecolli”.

Suasana berlangsungnya pentas tahunan DENTING IV di Hall A.P. Pettarani UNM, Sabtu (11/3).Dokumentasi: Muhammad Fikri Haikal/Estetikapers.

Pemimpin Produksi (Pimpro) Denting IV, Wiwied Wiedyanti, menjelaskan bahwa alasan Bestra mengangkat isu kemanusiaan ialah karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap hal tersebut.

“Jarang orang care terhadap isu ini, misalnya disekitarnya ada pelecehan seksual seolah-olah mereka tidak melihatnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa aura positif yang disebarkan oleh sesama anggota menjadi penyemangat mereka dalam menghadapi segala kendala yang dialami selama proses penggarapan kegiatan ini.

“Di dalam proses penggarapan pastinya ada kendala tetapi ada juga orang dengan aura positif yang menjadi penyemangat kita,” tuturnya.

Di sisi lain, Kepala Suku (Kepsuk) Bestra, Zulhijjah, mengatakan bahwa hadirnya kegiatan yang sempat tertunda hingga empat tahun ini mampu mengobati kerinduan mereka.

“Rasa kerinduan teman-teman di Bestra terobati di empat tahun penantian itu dan bagaimana kita saling berkumpul,” katanya.

Reporter: Gusdiana & Lucky Palamba