Parangtambung, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Kajian yang diberi nama Kajian Rutin Intelektual Relegiusitas (Kritis) di pelataran gedung DH FBS UNM , Jumat (23/11).

Kajian rutin yang dihelat setiap pekan ini merupakan Program Kerja (Proker) divisi penalaran yang mengangkat pembahasan mengenai Kerangka Berpikir Ilmiah dan menghadirkan Rahmat Hidayat sebagai pemateri.

Rahmat Hidayat (kiri) saat menjadi pemateri pada Kritis HMPS PBSD, di Pelataran DH FBS UNM, Jumat, (23/11). Foto: Ridha Ilahi/estetikapers

Dalam paparan materinya, Rahmat, menjelaskan perbedaan antara berpikir dan ilmiah. Ia mengungkap bahwa berpikir merupakan sebuah proses gerak akal yang dilakukan manusia sedangkan ilmiah berarti sesuatu hal yang bersifat keilmuan.

Mahasiswa angkatan 2015 ini juga menjelaskan bahwa pengetahuan manusia mencakup tiga hal utama.

“Pengatahuan manusia terbagi atas tiga yakni, skreptualis berarti kitab, hal ini menjadi sumber ilmu pengetahuan orang-orang beragama, lalu ada empiris yang berarti hal yang bisa ditangkap oleh indera. Terakhir, rasionalis merupakan hal-hal yang menggunakan akal sehingga tercipta sebuah ide,” jelasnya.

Reporter: Ridha Ilahi & Widyawati Randa