Makassar, Estetika – Pekan Sastra II HMPS Sasindo FBS UNM telah sampai pada puncak acara. Malam puncak ini digelar di pelataran kampus Pinisi, Sabtu malam (28/10). Kegiatan ini ditutup oleh ketua prodi Sastra indonesia, Juanda. Malam puncak kali ini sekaligus sebagai malam penganugerahan pada para pemenang lomba menulis diantaranya puisi, cerpen dan esai. Pemenang sayembara tersebut tidak hanya berasal dari Sulawesi saja. Beberapa pemenang bahkan berasal dari liar Sulawesi.

Juanda, Ketua Prodi Sastra Indonesia saat menutup kegiatan Pekan Sastra II di pelataran Pinisi UNM, Sabtu malam (28/10). Foto: Riska/estetikapers.

Pemenang lomba menulis esai juara pertama dimenangkan oleh Filza Sigit Pratama, mengungguli Munandar Harits Wicaksono, dan Yose Rizal Triarto di tempat kedua dan ketiga. Filza Sigit Pratama berasal dari Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Ia rela datang jauh dari Kalimantan untuk menerima langsung penghargaan lomba tersebut.

“Saya berterimakasih kepada panitia Pekan Sastra, karena selama saya mengikuti kegiatan ini semua berjalan dengan baik. Semoga kedepannya acara Pekan Sastra ini dapat memperluas area sampai ke kanca nasional atau hingga ke ranah internasional,” ujar lelaki yang memakai baju batik ini.

Sementara itu, hasil pengumuman lomba cipta puisi dimenangkan oleh Muhammad Arifin sebagai juara pertama, disusul Faisal dan Umi Marfathonah sebagai juara dua dan tiga. Sedangkan untuk pemenang lomba menulis cerpen juara pertama diraih oleh Afandi Garudatama, juara kedua diraih oleh Marta Widyawati, dan juara ketiga kembali dimenangkan oleh Afandi Garudatama.

Ita Apriani (kiri) saat memberikan hadiah kepada pemenang lomba menulis Pekan Sastra II, Sabtu malam (28/10). Foto: Riska/estetikapers.

Suarni Syam Saguni, juri lomba cerpen mengatakan bahwa semua cerpen yang dikirim adalah cerpen yang beragam dan berkualitas yang harus dipilih dengan objektif.

“Khusus untuk cerpen yah, karena saya juri cerpen. Menurut saya, ketiga karya terpilih tersebut adalah cerpen terbaik, dan para pengarangnya berasal dari luar Sulawesi, bukan berarti karya sastra yang berasal dari Makassar tidak lebih baik dari mereka, namun saya harus memilih dengan objektif sesuai dengan kualitas cerpen tersebut,” ujarnya.

Reporter: Riska Aprilia

Baca berita selengkapnya seputar Pekan Sastra II:

1) https://estetikapers.com/unm/katrin-bandel-bahas-isu-agama-dan-seksualitas-dalam-seminar-kesusastraan-nasional.html

2) https://estetikapers.com/unm/katrin-bandel-nilai-novel-talembuk-dan-dawuk-sebagai-karya-alternatif.html

3) https://estetikapers.com/fbs/ketua-hmps-sasindo-ajak-masyarakat-fbs-terlibat-di-seminar-kesusastraan.html

4) https://estetikapers.com/fbs/hari-kedua-pekan-sastra-bedah-buku-cinta-yang-marah.html

5) https://estetikapers.com/fbs/anggota-pecandu-aksara-bedah-buku-di-pekan-sastra-ii.html

6) https://estetikapers.com/fbs/maba-sasindo-tampilkan-perkusi-dalam-pembukaan-pekan-sastra-ii.html

7) https://estetikapers.com/unm/bincang-sastra-hadirkan-tiga-sastrawan-ternama-sul-sel.html

8) https://estetikapers.com/fbs/bedah-film-pekan-sastra-film-produksi-kinotika-tampilkan-wacana-seksualitas-tinggi.html

9) https://estetikapers.com/unm/hari-kedua-bedah-film-pekan-sastra-ii-dari-uang-panai-sampai-film-asing.html

10) https://estetikapers.com/fbs/penulis-muda-fbs-bicara-seputar-proses-kreatif-kepenulisan-dalam-pekan-sastra-ii.html