Rilis, Estetika – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Angkatan XLV penempatan Kecamatan Sumarorong menggelar Seminar Kewirausahaan, Rabu (1/12).

Mengangkat tema “Manajemen Usaha Mandiri Tanaman Hortikultura,” seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia setempat dalam rangka pengelolaan komoditas di Kecamatan Sumarorong.

Diketahui, saat ini tanaman bawang merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang sementara digandrungi oleh sejumlah masyarakat, khususnya Desa Banea.

Dikatakan Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumarorong, Lewi Mangguali, dalam proses pertumbuhan tanaman, sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan bahan kimia.

Jika dalam skala kecil, ia mengatakan bahwa cukup dilakukan secara manual sehingga tidak merusak lingkungan.

“Dalam proses tumbuhnya, perlu ada pengamatan hama, ulat bawang gejalanya bercak putih pada daun, diambil lalu dimusnahkan secara manual,” paparnya.

Lebih lanjut, Lewi juga menambahkan bahwa perlu adanya pergantian jenis tanaman pertanian sesuai musim sehingga dapat memutus hama.

Hama penyakit tersebut akan terus berkembang jika tanaman sejenis ditanam terus menerus, terlebih jika dilakukan secara tidak serempak sehingga ia menilai pengembangan komoditi bawang merah perlu dilakukan sebagai pengganti tanaman padi dan jenis lainnya.

“Hama penyakit akan berkembang terus,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Camat Sumarorong, Armianto, mengatakan bahwa Sumarorong memiliki potensi terkait pengembangan usaha mandiri, pasalnya komoditas sektor pertanian jika dikelola dengan baik mampu mendorong kesejahteraan masyarakat.

Ia menilai, masyarakat perlu memiliki kemampuan untuk mengelola potensi yang ada di daerahnya sehingga tidak perlu lagi menggunakan produk dari daerah lain.

“Kemajuan Sumarorong ketika dihidupkan kembali potensi yang ada di wilayahnya, seperti tanaman usia pendek, sehingga Sumarorong tidak lagi membeli sayuran dari kabupaten lain,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Rilis: Mahasiswa KKN Reguler