Makassar, Estetika – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi meluncurkan program baru bernama Kampus Berdampak sebagai langkah strategis meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Peluncuran ini bertepatan dengan puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Jumat (2/5) lalu.

Diketahui, program ini dirancang untuk memperkuat kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap masyarakat melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Kampus Berdampak dan bagaimana perbedaannya dengan Kampus Merdeka? Berikut informasi yang telah Reporter Estetika rangkum untuk Sahabat!

Apa itu Kampus Berdampak?

Dilansir dari laman resmi Kemdiktisaintek, Kampus Berdampak adalah program inisiatif yang bertujuan menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat solusi atas berbagai persoalan nyata di masyarakat. Melalui pendekatan kolaboratif, program ini mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan aksi konkret, riset dengan kebutuhan lapangan, serta pembelajaran dengan pemberdayaan. 

Menurut Direktur Jenderal Kemdiktisaintek, Khairul Munadi, menyampaikan bahwa Kampus Berdampak bukan hanya tentang menghasilkan lulusan, publikasi, atau pencapaian peringkat global, tetapi juga peran aktif perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kontribusi nyata.

Dia menekankan bahwa peran kampus harus berkembang menjadi pusat solusi nyata bagi berbagai persoalan sosial, sekaligus menjadi penggerak inovasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, serta menjembatani kolaborasi antar berbagai pihak.

“Kampus Berdampak itu adalah kampus yang tidak hanya menghasilkan lulusan, publikasi, ranking global, tapi juga kampus yang mentransformasi kehidupan masyarakat,” katanya pada acara Ngopi Bareng (29/4) lalu.

Apa saja pilar utama Kampus Berdampak?

Nah, Sahabat perlu ketahui, kampus berdampak punya tiga pilar utama lho, yakni:

• Relevansi dan Daya Saing Lulusan: Mempersiapkan lulusan yang adaptif dan siap menghadapi tantangan global.

• Kinerja Dosen dan Penelitian yang Berdampak: Mendorong penelitian yang aplikatif dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat.

• Kontribusi Institusi terhadap Pembangunan: Menjadikan kampus sebagai mitra strategis dalam pembangunan berkelanjutan.

Program ini juga mencakup berbagai kegiatan, antara lain:

• Pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

• Kolaborasi aktif antara kampus, industri, dan pemerintah daerah.

• Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada penyelesaian masalah nyata.

• Penerapan Indikator Kinerja Berdampak (IKB) sebagai alat ukur capaian institusi.

Perbedaan Kampus Berdampak dan Kampus Merdeka

Walau sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, Kampus Merdeka dan Kampus Berdampak punya fokus dan cara yang berbeda, lho Sahabat. 

Kampus Merdeka memberi kesempatan mahasiswa buat belajar di luar prodi selama beberapa semester, supaya mereka bisa dapat pengalaman langsung di dunia kerja dan lebih siap bersaing setelah lulus. Sementara itu, Kampus Berdampak lebih menekankan peran kampus dalam memberi kontribusi nyata ke masyarakat.

Lewat program ini, kampus dapat berkolaborasi dengan industri dan pemerintah buat solusi inovatif yang bisa langsung dirasakan manfaatnya.

Berikut ini adalah tabel perbandingan yang telah disusun oleh Reporter Estetika untuk memudahkan pembaca memahami perbedaan keduanya.

Dengan peluncuran Kampus Berdampak, Kemdiktisaintek mendorong transformasi pendidikan tinggi dari sekadar lembaga akademik menjadi pusat solusi bagi masyarakat. Inisiatif ini memperluas peran strategis perguruan tinggi sebagai penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.

Demikianlah penjelasan mengenai Kampus Berdampak dan perbedaannya dengan Kampus Merdeka. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Sahabat, ya!

Reporter: Nadifah Amaliyah