Parangtambung, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar mengadakan Bumi Literasi di pelataran gedung DH FBS UNM, Rabu (27/3).

Suasana diskusi Bumi Literasi HMPS Sasindo di Pelataran Gedung DH FBS UNM, Rabu (27/3). Foto: Ridha Ilahi/Estetikapers.

Bumi Literasi yang kedua ini mengangkat tema “Tuhan dalam Karya Sastra” setelah sebelumnya mengangkat tema Dasar Dasar Filsafat pada bumi literasi pertama. Kegiatan ini dihadiri oleh Mahasiswa FBS dari berbagai program studi (Prodi) yang ada di FBS UNM.

Alfian Tuflih, pemateri bumi literasi, mengungkapkan alasan mengangkat Tuhan dalam Karya Sastra dalam tema Bumi Literasi kali ini yaitu Tuhan tidak hanya di ruangan Indah akan tetapi ada dimana saja, begitupun dengan sastra.

“Karena selama ini anggapan orang membatasi Tuhan hanya berada di ruang-ruang indah, ternyata lebih dari itu Tuhan bisa ada di mana saja, begitupun dengan Sastra yang tidak terbatas pada ruang ruang tulisan, lebih dari itu sastra ada di mana saja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan makna Tuhan yang sebenarnya dalam karya sastra adalah sama halnya pembaca itu sendiri.

“Tuhan yang sebenarnya dalam karya sastra adalah pembaca karena ketika tulisan sudah sampai di pembaca, maka pengarangnya sudah mati sehingga pembaca bebas menginterpretasikan maksud dari karya sastra itu,” jelasnya.

Reporter: Ridha Ilahi