Makassar, Estetika — Jurusan Bahasa Inggris (JBI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan perubahan jadwal perkuliahan, Rabu (25/9).

Perubahan jadwal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru (Maba) agar dapat mengikuti perkuliahan tatap muka secara bergiliran dengan Mahasiswa Angkatan 2023.

Diketahui, pemberlakuan kebijakan tersebut juga sejalan dengan Standard Operating Procedure (SOP) Akademik UNM 2024 Pasal 25 Nomor 5 yang menyatakan bahwa kegiatan perkuliahan selain praktek/praktikum dilakukan dengan menggunakan sistem daring minimal 30 persen.

Sekretaris Jurusan (Sekjur) Bahasa Inggris, Munir, menjelaskan bahwa kebijakan tersebut hanya diberlakukan pada bulan Oktober, sehingga pada bulan November akan kembali ke jadwal yang lama.

“Berlaku di bulan Oktober saja,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi (Kaprodi) Sastra Inggris, Fitriyani, mengatakan bahwa keberlanjutan perubahan jadwal perkuliahan akan diputuskan berdasarkan evaluasi dan ketersediaan fasilitas.

“Kita hanya terkendala di ruangan, makanya sementara waktu kita taktisi seperti itu,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Jurusan (Kajur) Bahasa Inggris, La Sunra, menegaskan bahwa pelaksanaan rencana perkuliahan akan dikembalikan kepada setiap dosen pengampu.

Ia menyebut bahwa JBI hanya bertanggung jawab untuk menyediakan sarana dan prasarananya.

“Semuanya kembali pada dosen pengampu, jurusan hanya memberi sarana prasarana,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang Mahasiswa Angkatan 2023, Olivia Pricilia Damayanti, mengatakan bahwa sebaiknya jadwal perkuliahan offline bergantian setiap minggu, mengingat angkatannya baru merasakan kelas tatap muka di semester ini.

Ia berharap adanya penambahan ruang kelas agar keputusan tersebut tidak berkelanjutan.

“Seharusnya kelas offline dilakukan secara bergiliran setiap minggu, berharap adanya penambahan ruang kelas biar kebijakannya tidak berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang Maba, Wahba Alzuhaeri, menuturkan bahwa metode ini membuat perkuliahan lebih efektif karena adanya interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa lainnya.

“Sangat efektif, karena ketika online kadang kurang serius dan tidak dapat berinteraksi langsung dengan dosen serta mahasiswa lainnya,” tutur Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) tersebut.

Reporter: Virgita Crustia Suli