Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia Narasi Jilid III di Ruang Teater, Gedung Phinisi UNM Pettarani, Minggu (3/7).

Mengusung tema “Proyeksi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Membangun Kemandirian dan Peradaban Bangsa Menuju Bahasa ASEAN”, kegiatan ini menghadirkan Ivan Lanin selaku Direktur Utama Narabahasa, Anwar Efendi selaku Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, dan Sultan selaku Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) FBS UNM sebagai pemateri.

Pembicara pertama, Anwar Effendi, menjelaskan bahwa bahasa Indonesia harusnya dapat menjadi wadah pengembangan kemampuan berpikir dan bentuk ekspresi hasil berpikir karena dalam berkomunikasi dibutuhkan simbol-simbol kebahasaan.

“Bahasa Indonesia harus mampu menjadi sarana pengembangan kemampuan berpikir dan kemampuan mengekspresikan hasil berpikir dimana berkomunikasi memerlukan simbol-simbol kebahasaan,” jelasnya.

Di sisi lain, pembicara kedua, Ivan Lanin, mengungkapkan bahwa solusi untuk meningkatkan muruah dalam bahasa Indonesia adalah dengan menyadari keragaman bahasa informal dan formal yang ada.

Ivan juga menuturkan perlunya dilakukan peningkatan pajanan dalam kaidah bahasa dan menggiatkan pengajaran bahasa.

“Solusi pertama yaitu menyadari kondisi diglosia atau kondisi seseorang bisa membedakan antara ragam bahasa formal dan informal. Solusi kedua ialah meningkatkan pajanan dalam kaidah bahasa, dan mempraktikkan pengajaran bahasa,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jurusan JBSI FBS UNM, Sultan, mengatakan bahwa saat ini pendidik harus mampu bergeser dan menyesuaikan diri untuk melakukan adaptasi pembelajaran bahasa ke dalam responsive technology.

“Terjadi perubahan kompetensi unit kerja yang mengharuskan pendidik bergeser dan menyesuaikan diri bagaimana mengadaptasikan pembelajaran bahasa ke dalam responsive technology,” katanya.

Reporter: Miftahul Jannah Syafar
Editor: Aulia Ulva