Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Hukum (HIMA-HUM) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Festival Keadilan di Taman FIS-H, Rabu (27/3).

Festival dengan tema “Demokrasi Mundur Oligarki Makmur” tersebut dipantik oleh berbagai founder dan akademisi tata negara, seperti Zainal Arifin Mukhtar, Eko Prasetyo, Haris Azhar, serta Fatia Maulidiyanti.

Suasana saat berlangsungnya Festival Keadilan di Taman FIS-H, Rabu (27/3). Foto: Resmadyar A/Estetikapers.

Salah seorang pemateri, Fatia Maulidiyanti, memaparkan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, perlu aktif dalam memperjuangkan keadilan dan tidak boleh hanya bergantung pada orang lain.

“Mahasiswa harus ikut serta dalam menyuarakan keadilan, tidak hanya menitipkan nasib kepada orang lain,” paparnya.

Sejalan dengan hal itu, Ketua Panitia Festival Keadilan, Gymzar Gibran, mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan karena adanya kekhawatiran di masyarakat terkait demokrasi di Indonesia, dengan harapan mahasiswa dapat menjadi tulang punggung dalam memperjuangkan keadilan.

“Urgensi dari kegiatan ini adalah bagaimana demokrasi yang terjadi,” katanya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa kegiatan ini tidak terkait dengan isu atau peristiwa di UNM, melainkan sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat, dengan dukungan penuh dari UNM yang mawadahinya.

“Tidak ada kaitan isu yang terjadi dengan tema kegiatan ini, murni dari kegelisahan yang terjadi di masyarakat,” tuturnya.

Di sisi lain, salah seorang Mahasiswa FIS-H, Fahri, mengaku bahwa ia menghadiri acara tersebut karena jarangnya menemukan kegiatan-kegiatan semacam ini, terutama di lingkungan kampus.

“Karena saya jarang menemui kegiatan diskusi seperti ini,” jelasnya.

Reporter: Resmadyar A. (Magang)