Makassar, Estetika – LenterA Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar diskusi daring via aplikasi Zoom, Kamis (7/5).

Diskusi yang mengusung tema “Makna Gerak Tarian Sulawesi Selatan”, menghadirkan Ira Sri Wahyuni sebagai pemateri. Diskusi ini dihadiri oleh 28 peserta yang merupakan Lembaga Kemahasiswaan (LK) FBS UNM, dan Pekerja Seni Kampus (PSK).

Suasana berlangsungnya diskusi daring. Foto: Alfira Damayanti/Estetikapers.

Ira Sri Wahyuni sebagai Pemateri Diskusi, Ira Sri Wahyuni, menuturkan bahwa menggali makna tarian merupakan hal mendasar dalam memelajari tarian.

“Sebelum kita melakukan tarian, kita harus lebih dulu mempelajari apa yang ingin kita tampilkan. Tari itu bukan hanya sebuah gerakan, tapi memiliki makna dari tari itu sendiri,” ungkap mahasiswa yang kerap disapa kak Ira tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa setiap gerakan tarian memiliki nilai dan makna tersendiri.

“Gerakan tari memiliki makna yang bergantung pada yang dipentaskan. Pada dasarnya Tari Tradisional Etnis Makassar, Bugis, Mandar dan toraja, memiliki gerakan yang menggambarkan suasana, budaya dan karakter masing-masing daerah dan apa yang mereka percaya,” paparnya.

Mahasiswa angkatan 2012 ini juga berharap agar setiap penari dapat mengenali setiap makna tarian yang akan dipentaskan.

“Semangat dan kenali makna tarian yg disampaikan agar budaya terus dilestarikan melalui tari untuk penari. Semoga yang berminat tari dapat mengenal lebih dalam apa itu tari dan makna tari agar penikmat lebih tersampaikan,” harapnya.

Reporter: Alfira Damayanti