Parangtambung, Estetika – Bengkel Sastra (Bestra) Dewan Mahasiswa (DEMA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Diskusi Sastra di Panggung Daeng Pamatte FBS UNM, Senin (3/5).

Kegiatan yang mengusung tema “Ziarah Rupa Puisi (ZIRUP)” ini dirangkaikan dengan buka puasa bersama dan menghadirkan pembicara Faisal selaku dosen FBS UNM sekaligus pembina Bestra.

Susana saat berlangsungnya diskusi sastra di Panggung Daeng Pamatte, Senin (2/5).
Foto: Julianti/Estetikapers

Pembicara, Faisal, menjelaskan bahwa ada tiga silabus diskusi.

“Silabus diskusi ada tiga, yang pertama bagaimana kita bisa menganggap hari puisi sebagai momentum, yang kedua bagaimana perkembangan sastra dalam hal ini puisi, dan yang terakhir bagaimana sastra puisi terutama dalam erah digital ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa hari lahir puisi modern itu tergantung dari pendapat mana yang harus kita ikuti.

“Hari lahir puisi tergantung pendapat mana yang kita ikuti. Ada yang mengatakan puisi lahir setelah proklamasi dan hari sumpah pemuda. Namun, saya pribadi mengikuti acuan hari sumpah pemuda karena pada saat itu puisi sudah berbahasa Indonesia,” tambahnya.

Di sisi lain, Ketua Teamwork, Ikram Ibnu Hanif, mengungkapkan latar belakang diadakan kegiatan ini.

“Latar belakang kegiatan ini diadakan untuk merawat hubungan silaturahmi antara seluruh anggota Bestra, masyarakat FBS UNM, dan pekerja seni kampus sekota Makassar serta menjaga hubungan baik antara lembaga dan pihak kampus,” ungkapnya.

Reporter: AM 3 & AM 4 Estetika