Parangtambung, Estetika – Lembaga Kemahasiswaan (LK) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Dialog Kontemporer Anti Kekerasan- Kekerasan Club di depan gedung DH FBS UNM, Selasa (3/9).

Suasana berlangsungnya Dialog Kontemporer ” Anti Kekerasan-Kekerasan Club” di depan gedung DH FBS UNM. Selasa (3/8). Foto : Windamayanti/estetikapers.

Membahas tentang kekerasan yang dilakukan oleh dosen di lingkungan FBS UNM, dialog ini menghadirkan Muhammad Ridho dan Rahmat Hidayat sebagai pemateri.

Salah seorang pemateri dalam dialog tersebut, Rahmat Hidayat, menjelaskan tujuan dari diadakannya Dialog Kontemporer agar kita bisa mengedukasi isu-isu yang ada khususnya di lingkungan FBS.

“Tujuan diadakannya dialog kontemporer ini yaitu bagaimana kita mengedukasi mahasiswa khususnya di FBS tentang isu-isu kekerasan dan konflik yang terjadi di sekitaran kampus,” jelasnya.

Salah seorang peserta dialog, Andi Kurniawan, mengungkapkan bahwa dengan mengikuti dialog kita bisa mengetahui apa saja yang menjadikan sesuatu termasuk kedalam tindak kekerasan.

“Menurut saya dialog ini sangat menarik karena dengan ini kita bisa mengetahui apa saja yang menjadikan hal tersebut sebagai tindak kekerasan, karena sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa paham akan kekerasan yang sering terjadi di lingkup FBS itu sendiri supaya kita tahu bagaimana kita menyikapi tindak kekerasan itu,” ungkapnya.

Reporter: Windamayanti & Nur Laila Sahidin.