Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Bazar Diskusi dan Bazar Buku menuju Pekan Sastra III di Warkop Pa’de Caffe, Jl. Sultan Alauddin, Sabtu (15/2).
Bazar diskusi yang bertajuk “Dari Timur Matahari Terbit” ini menghadirkan Muhidin M. Dahlan sebagai pemateri dan merupakan salah satu bentuk perayaan menuju Pekan Sastra III bagi pegiat literasi kota Makassar yang akan dilaksanakan di Auditorium Amanagappa, Selasa-Sabtu (17-21/3) mendatang.
Ketua Panitia Pekan Sastra III, Muh. Muchtasim, menjelaskan bahwa Pekan Sastra III akan berkolaborasi dari pihak kampus dan pegiat literasi.
“Kami akan mengadakan Pekan Sastra dan kami membuka semangat berkolaborasi baik itu dari kampus lain atau pegiat literasi. Kami juga akan membuka ruang bagi siapapun yang ingin bertanya,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemateri Diskusi, Muhidin M. Dahlan, mengungkapkan bahwa hal yang dibutuhkan oleh seorang penulis adalah riset.
“Penulis membutuhkan riset-riset yang mendalam, yang serius karena masalahnya kita itu membangun dunia. Mendunia itu ya harus kokoh, bahkan kekokohannya itu diriset tokohnya, pakaiannya, plotnya, settingnya, kebudayaan tokohnya, maka jadilah buku yang utuh,” ungkapnya saat membawakan materi.
Lebih lanjut, penulis buku “Tuhan, Izinkan Aku Menjadi pelacur” ini juga menuturkan bahwa imajinasi penulis sastra harus seperti kontraktor.
“Penulis sastra imajinasinya itu harus seperti kontraktor. Saya ibaratkan itu kalau saya memahat tangga untuk sampai ke atas dengan memakai tangan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk itu,” tuturnya.
Reporter : Andi Reski Ramadhani