Gunungsari, Estetika – Inaugurasi Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan 2019 (Arneyva) berhasil memukau penonton dengan orasi dan teatrikal di Gedung Amanagappa UNM, Sabtu (29/2).
Orasi ini bertujuan sebagai penyambung lidah sedangkan teatrikal yang bertemakan rasisme ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai kejadian-kejadian rasisme yang terjadi di Indonesia, seperti di Papua, Surabaya, dan diskriminasi agama.

Salah seorang penampil Orasi, Muhammad Tegar Indar Dewa, menjelaskan bahwa mahasiswa mengawasi kinerja pemerintah.
“Mahasiswa itu seperti mengawasi kinerja pemerintah terhadap rakyatnya, kalau ada sesuatu ada yang tidak pro-rakyat pasti mahasiswa bergerak, contohnya pada tanggal 24 September,” ungkapnya.
Di sisi lain, salah seorang penampil teatrikal, Anzari Liupama, menjelaskan bahwa berharap agar penampilan teatrikal dapat menyadarkan masyarakat mengenai diskriminasi.
“Tema teatrikal ini adalah rasisme, yang mana kami berharap mampu menyadarkan kita mengenai buruknya rasisme dan mengurangi rasisme, karena memecah konsep pancasila, yaitu bhinneka tunggal ika,” harapnya.
Salah seorang penonton, Andi Riola, menyampaikan bahwa pesan yang disampaikan penampil sampai kepada penonton.
“Kalau menurut saya sangat bagus, kreatif, dan menarik juga sih. Pembawannya juga sangat menjiwai, terus pesannya juga sampai kepada kami,” tutur mahasiswa Fakultas Psikologi UNM tersebut.
Reporter: Alfira Damayanti.