Makassar, Estetika – Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi demonstrasi “Indonesia Gelap: Darurat Pendidikan” di depan Tugu UNM, Jumat (21/2).
Aksi yang berlangsung dari pukul 15.30 hingga 18.00 WITA ini menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dinilai belum berpihak pada pendidikan dan kesehatan.

Jenderal Lapangan, Fikran Prawira, menyatakan bahwa aksi ini merupakan respons terhadap Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang berdampak pada pemotongan subsidi pendidikan dan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Instruksi ini mengurangi subsidi pendidikan dan menyebabkan kenaikan UKT,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kebijakan ini mempersempit akses pendidikan tinggi dan memperburuk kesenjangan sosial.
“Pemotongan ini merugikan mahasiswa tidak mampu dan menghambat hak mereka untuk mengenyam pendidikan,” katanya.
Selain itu, Fikran, menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurutnya perlu disalurkan lebih selektif agar tepat sasaran.
“Program MBG harus diberikan berdasarkan kondisi ekonomi penerima agar anggaran lebih efisien,” tuturnya.
Di akhir wawancara, ia menegaskan bahwa aksi akan terus berlanjut hingga tuntutan mahasiswa dipenuhi.
“Jika tidak ada respons, kami akan menggelar aksi yang lebih besar,” tegasnya.
Salah seorang peserta aksi, Toni (nama samaran), menyampaikan bahwa keikutsertaannya adalah bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.
“Kebijakan ini tidak berpihak pada pendidikan, Program MBG hanya menghasilkan kotoran, lebih baik anggarannya dialihkan untuk pendidikan gratis,” ujarnya.
Reporter: Aco Gifari Habibi (Magang)