Makassar, Estetika – Penipuan adalah salah satu kasus yang kerap terjadi di berbagai kalangan, salah satunya dikalangan mahasiswa. Biasanya pelaku tak kehabisan akal untuk melancarkan aksinya. Pelaku cenderung mengiming-imingi korban dengan janji yang menggiurkan untuk mengelabui korban.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di kalangan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (26/3).
Kali ini modus penipuan dengan menggunakan Media Sosial (Medsos). Pelaku mengirimkan pesan via aplikasi chat Whatsapp (WA) dengan mengatas namakan dirinya sebagai Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS UNM.
Pelaku mencoba menipu salah satu siswa yang berasal dari daerah Pangkep. Pelaku mengaku sebagai Presiden BEM FBS UNM yang mempunyai kouta untuk tiga calon mahasiswa baru lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Dengan iming-iming ini, Ia menawarkan kouta kepada korban melalui pesan WA, Berikut adalah tulisan pesan oleh pelaku.
“Org lbk dek.. kan begini, sy alumni (…) .. skrng kuliah di UNM smster 8.. trus kebetulan, sy itu pres bem fakultas bahasa dan sastra.. kan skrng itu sudah mulai terbuka jalur sbmptn.. sy pny kouta utk clon mhsiswa 3 org. jd sy niat mau ksi lolos ank (…) yg mau unm.. bgt,” salah satu isi pesan via whatsapp yang dikirimkan oleh pelaku penipuan kepada korban (baca: kutipan di atas sengaja tidak diperbaiki penulisannya), pada Sabtu (24/3) yang lalu.

Kepada reporter Estetika, Alfia, merupakan siswa yang mendapat pesan dari pelaku menjelaskan terjadinya penipuan yang hampir menjebak dirinya dan temannya, Minggu (24/3).
“Awalnya kak, dia WA ka minta no.WA-nya temanku. Terus dia mau kasi lolos 3 orang dari sekolahku lewat jalur SBMPTN,” ungkapnya.
Setelah Alfia mendapat pesan via WA dari pelaku penipuan dan meminta nomor WA salah satu teman sekolahnya dengan alasan ingin meloloskannya di UNM melalui jalur SBMPTN. Alfia kemudian menelusuri kebenaran pelaku yang mengaku sebagai Presiden BEM FBS UNM. Alfia mengirimkan hasil screenshot (baca: tangkap layar) WA yang berisi obralan pelaku dengan korban kemudian mengklarifikasikan kepada salah satu mahasiswa yang kuliah di UNM.
Mahasiswa UNM yang tidak ingin disebut identitasnya ini kemudian menghubungi Mahasiswa lain yang berasal dari FBS UNM untuk menanyakan kebenaran kouta yang dimiliki Presiden BEM FBS UNM.
Kasus ini terdengar sampai ke Youri, Presiden BEM FBS UNM. Ia menegaskan bahwa tidak pernah ada praktik nepotisme dari BEM FBS UNM.
“Saya mengecam dengan tegas segala tindakan yang mengatasnamakan diri sebagai LK FBS UNM dalam hal ini presiden BEM FBS UNM,” katanya.
Youri mengatakan BEM FBS UNM tidak pernah sama sekali membahas persoalan kouta untuk mahasiswa baru.
” Praktik-praktik nepotisme seperti itu saya pikir haram hukumnya. Tidak mungkin BEM FBS melakukan itu,” tegas Youri kepada Estetika saat dimintai keterangan.
Lebih lanjut, Youri juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa maupun calon mahasiswa agar tidak mudah percaya dengan oknum yang mengatas namakan LK FBS UNM.
“Saya harap jika ada oknum yang mengatasnamakan LK FBS UNM jangan mudah untuk percaya begitu saja,” tutupnya.
Saat berita ini dalam proses penerbitan, pihak redaksi Estetika mendapat screenshoot dari beberapa mahasiswa yang isinya diduga sebuah klarifikasi dari pelaku.
Begini isi klarifikasi yang diduga dari pelaku.

“Saya atas nama ‘R’ meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada BEM FBS UNM atas kesalahan saya. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang bersangkutan. Sekali lagi, saya mohon maaf,” tulisannya dalam status WA yang tersebar.
Reporter: Tim Estetika