Makassar, Estetika – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) turut meramaikan tagar yang sedang viral, yakni #NadiemDicariMahasiswa di media sosial, Kamis (4/6).

Diketahui tagar tersebut bermula saat aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI) mengajak elemen masyarakat untuk turut menyuarakan aspirasi atau tuntutan penurunan uang kuliah tunggal (UKT) di masa pandemi Covid-19 ini melalui akun Twitter @aliansibem_si, Selasa (2/6) kemudian dilanjutkan dengan menggunakan #NadiemManaMahasiswaMerana, Rabu (3/6).

Menteri Sosial dan Politik (Mensospol) BEM FBS UNM, Fadel Rachman, menjelaskan bahwa isu tersebut dibawa ke tingkat nasional karena dialog bersama rektor UNM hasilnya nihil pada Jumat (8/5) lalu.

“Isu ini dinasionalisasikan karena BEM FBS bersama BEM UNM juga sudah adakan dialog bersama rektor, hasilnya nihil untuk mengeluarkan kebijakan pemotongan apalagi sampai menggratiskan UKT mahasiswa. Jadi langsung ditanyakan sama pihak yang bersangkutan atau yang lebih di atas dari institusi tersebut, yaitu mendikbud,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan Menteri Pendidikan dan Budaya (Mendikbud) pasti dipatuhi oleh perguruan tinggi negeri (PTN).

“Karena kalau Mendikbud langsung yang mengeluarkan kebijakan tersebut, PTN harus mematuhinya,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan kekhawatirannya tentang dampak Covid-19 terhadap ekonomi mahasiswa.

“Jangan sampai karena pembayaran biaya pendidikan yang tinggi, mahasiswa tidak sanggup membayar karena adanya efek dari pandemi ini. Alhasil ditakutkan banyak mahasiswa yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena hal tersebut. Jadi bantuan berupa pemotongan UKT itu sangat diperlukan oleh mahasiswa,” pungkasnya.

Penulis: A. Padauleng