Makassar, Estetika – Lembaga Kemahasiswaan (LK) se-Universitas Negeri Makassar melaksanakan aksi kampanye sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Gedung Menara Pinisi UNM, Senin (9/7).
Aksi ini mengangkat grand isu “Save Migas: Upaya Penyelematan Rakyat Dari Jebakan Rezim Jokowi-JK di Indonesia” . Terdapat tiga hal yang menjadi tuntutan massa aksi terhadap rezim pemerintah yang berkuasa sekarang ini, yakni turunkan harga BBM, tolak kenaikan harga gas elpiji dan perbanyak stok premium di setiap SPBU.
Presiden Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) UNM, Dwi Rezky Hardianto, menilai bahwa rezim Jokowi-JK terkesan menginginkan masyarakat untuk beralih dari BBM Bersubsidi ke BBM Non-Subsidi.
“Stok Premium di setiap SPBU saat ini kurang, terbukti dengan berkurangnya pemakaian Premium yang hanya mencapai 24.000 KL sementara Pertalite mencapai 46.000 KL. Hal ini seperti mengharuskan masyarakat beralih ke BBM Non-Subsidi seperti Pertalite,” ungkapnya saat orasi.
Aksi kampanye ini diikuti oleh ratusan massa aksi dengan melakukan konvoi di jalan A.P. Pettarani serta aksi dorong motor di depan beberapa SPBU di kota Makassar. Tak lupa, massa aksi juga turut membagikan selebaran kepada pengguna jalan.
Reporter: Tim Estetika