Makassar, Estetika – Tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Sosialisasi Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa via Zoom, Minggu (4/7).

Sosialisasi tim MB-KM UNM yang membahas mengenai “Program Pendampingan Literasi dan Numerasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk Penempatan Makassar dan Maros” dan “Perkembangan Terbaru dalam BKP Pertukaran Mahasiswa” ini dihadiri oleh tiga pemateri dari tim MB-KM UNM yaitu Khaeruddin, Ryan Rayhana, dan Sultan, serta diikuti oleh mahasiswa UNM.

Suasana saat berlangsungnya Sosialisasi BKP Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa via Zoom, Minggu (4/7). Foto: Tangkapan Layar/Estetikapers.

Pemateri pertama, Khaeruddin, mengungkapkan latar belakang munculnya kampus mengajar skema literasi dan numerasi.

“Latar belakang munculnya kampus mengajar terkhusus skema literasi dan numerasi adalah preferensi pada hasil program International Study Assesment,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan tiga hal poin penting akibat adanya preferensi pada hasil program International Study Assesment.

“Adanya preferensi pada hasil program International Study Assesment memunculkan tiga poin penting. Pertama, di bidang literasi, para siswa 70% masih memiliki di bawah kompetensi. Kedua, di bidang kajian matematik, 69% peserta didik masih di bawah kompetensi dan ketiga, bidang sains, 60% peserta didik memiliki minimal kompetensi,” lanjutnya.

Di sisi lain, Pemateri kedua, Ryan Rayhana, menjelaskan bahwa untuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) akan dilaksanakan dalam jaringan (daring) dan akan terus diinformasikan.

“Sekarang PMM dilaksanakan full daring sampai batas waktu akan terus diinformasikan. Jadi untuk pelaksanaan di Perguruan Tinggi (PT) penerima termasuk Modul Nusantara diubah menjadi format daring dengan teknis pelaksanaan yang akan terus diinformasikan,” jelasnya.

Reporter: AM 1 dan AM 4 Estetika