Rilis, Estetika – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan observasi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Makassar dan SLB-C Tunagrahita Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa (YPPLB) di Makassar, Rabu (16/4) lalu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Methods of Teaching yang bertujuan untuk menganalisis metode pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa tunadaksa (disabilitas fisik) dan tunagrahita (IQ rendah), serta memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pendidikan inklusif.

Suasana saat berlangsungnya observasi metode pembelajaran Bahasa Inggris di SLB YPPLB Makassar, Rabu (16/4) lalu. Foto: Dokumentasi Pribadi.

Salah seorang guru di SLB Negeri 1 Makassar, Istiqomah Sulistiawati, menjelaskan bahwa metode yang paling efektif untuk siswa tunadaksa adalah multisensory approach (pendekatan multisensorik), dengan menggunakan media visual untuk mengajarkan kosakata Bahasa Inggris.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pembelajaran dilakukan dengan mengenalkan benda-benda sehari-hari melalui gambar berwarna dan objek nyata.

“Siswa tunadaksa memiliki ketertarikan yang lebih besar terhadap pembelajaran berbasis gambar,” jelasnya.

Senada dengan itu, guru dari SLB-C YPPLB, A. Fahri Afandi, menuturkan bahwa metode yang digunakan adalah pembelajaran kreatif berbasis collaborative learning, dengan menggabungkan Matematika dan Bahasa Inggris melalui media visual.

“Kami menggunakan banyak gambar dan benda konkret karena siswa lebih mudah memahami materi ketika dapat melihat langsung,” tuturnya.

Di samping itu, salah seorang Mahasiswa Tim Prodi PBI, Siti Rumaisah, mengatakan bahwa penggunaan media visual dalam mengajar terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa karena mampu menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan.

“Kami melihat langsung bagaimana antusiasme mereka meningkat ketika diajak belajar menggunakan gambar dan benda nyata,” katanya.

Rilis: Tim Mahasiswa Prodi PBI