Makassar, Estetika Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Univeritas Negeri Makassar (UNM) memberikan penjelasan mengenai metode perkuliahan mahasiswa pada Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023, Kamis (26/1).

Jadwal perkuliahan semester genap yang semakin dekat membuat banyak mahasiswa mulai mempertanyakan metode perkuliahan apa yang akan diterapkan. Pasalnya, hingga saat ini pihak universitas belum juga menerbitkan Surat Keputusan (SK) resmi.

WD I FBS UNM, Sahril, menjelaskan bahwa selama tidak ada SK baru mengenai metode perkuliahan, maka pelaksanaan semester genap akan sama dengan semester gasal.

“Kita harus pahami bahwa sepanjang tidak ada edaran baru, maka edaran lama yang tetap berlaku,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa FBS UNM akan menerapkan hybrid learning dengan persentase 70% luring dan 30% daring bagi mahasiswa tahun kedua ke atas serta sepenuhnya daring untuk mahasiswa baru (maba).

Sahril menambahkan bahwa meski begitu, kebijakan ini bersifat fleksibel sehingga masih bisa berubah sesuai kesepakatan antara mahasiswa dan dosen.

“Untuk maba masih online, kecuali ada yang mau hybrid. Tapi itu bersifat tidak wajib, tergantung pada dosen masing-masing dan kesepakatannya dengan mahasiswa,” tambahnya.

Di sisi lain, seorang maba, Rachmat Girang Kurnia, menuturkan bahwa metode perkuliahan daring kurang efektif dikarenakan ada beberapa mata kuliah yang penjelasan materinya harus dilaksanakan secara tatap muka.

“Ada beberapa mata kuliah, yang menurut saya, tidak cocok dipelajari secara online,” tutur mahasiswa Program Studi Sastra Inggris tersebut.

Reporter: Dewi Ramadhani & Christiani Jessica