Makassar, Estetika – Hari kedua Sharing Session Elite Festival yang dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Inggris (Prasasti) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mendatangkan Shinta Febriany, seorang penulis sekaligus sutradara di Pelataran Phinisi UNM, Jl. A. Pettarani, Sabtu (23/12).

Kegiatan sharing ini mengusung tema “Culture in Literature” atau “Literature in Culture”.

Shinta Febriany (kanan), saat membawakan materi di Sharing Session Elite Festival, Sabtu (23/12). Foto: Nur Rahmah/ Estetikapers

Pemateri, Shinta, mengungkapkan bahwa kebudayaan dan sastra saling berkaitan erat.

“Kita tidak akan mengetahui suatu kebudayaan tanpa adanya suatu karya yang meriwayatkan masa lalu,” ungkapnya.

Salah satu peserta sharing , Ilham, berkesempatan mengajukan pertanyaan terkait kebenaran dalam suatu karya sastra.

“Banyak referensi dan informasi dalam suatu karya sastra memiliki potensi kebohongan. Jadi, bagaimana kita sebagai pembaca memilih buku yang baik?” Tanya mahasiswa angkatan 2013 itu.

Menurut Shinta, untuk mengetahui kebenaran suatu karya sastra, yang harus dilakukan adalah banyak membaca buku.

“Dengan membaca banyak buku yang memiliki tema yang sama, membuat kita memiliki banyak perspektif sehingga kita dapat mengetahui kebenaran suatu karya sastra,” jawabnya.

Reporter: Nur Rahmah