Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyoroti kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dalam seminar di Gedung Bahasa Arab, Minggu (17/3).

Seminar yang dihadiri oleh lembaga pers serta masyarakat aktif manajemen angkatan 22 dan 23, ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat luas mengenai konsep advokasi.

Suasana berlangsungnya seminar HIMA Manajemen FEB UNM di Gedung Bahasa Arab, Minggu (17/3). Foto: Adhe Utami Lestari/Estetikapers.

Pemateri, M. Naufal Afif Basri, mengatakan bahwa seminar ini mengangkat isu pelanggaran HAM yang belum terselesaikan di mana salah satu faktornya terjadi karena permainan politik seperti pemilihan presiden dan wakil presiden tanpa adanya pertimbangan pelanggaran.

“Wiranto tetap menjadi wakil presiden dari Megawati,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa kasus pelanggaran HAM yang melibatkan Prabowo Subianto pada tahun 1998 sampai saat ini masih belum terpecahkan karena sulitnya menemukan bukti sebenarnya.

“Kasus Prabowo 1998 saat ini masih menjadi misteri,” tambahnya.

Di sisi lain, salah seorang peserta seminar, Andi Uwais Irhan, menuturkan bahwa penanganan pelanggaran HAM hingga saat ini belum optimal dan memerlukan perbaikan lebih lanjut.

“Wiranto yang tetap menjadi wakil presiden dan Prabowo yang tidak dipenjara,” tuturnya.

Reporter: Adhe Utami Lestari