Makassar, Estetika – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (WR III) Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi membuka Pelatihan Jurnalistik (Petik) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa Bertakwa (LKIMB) di Ballroom A lt.2 Gedung Menara Phinisi UNM, Rabu (14/7).

Pelatihan yang mengusung tema “Journalism for Peace” ini menghadirkan empat pemateri dengan topik, yaitu jurnalisme, media dan propaganda, teknik menulis berita, fotografi dan videografi yang akan berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (14-15/7).

Suasana saat berlangsungnya pembukaan pelatihan jurnalistik (Petik) di Ballroom A lt.2 Gedung Menara Phinisi UNM, Rabu (14/7). Foto: Miftahul Jannah Syafar/Estetikapers.

WR III UNM, Sukardi Weda, mengatakan bahwa jurnalis tidaklah membuat berita yang provokasi atau hoax.

“Kepada jurnalis-jurnalis muda untuk tidak membuat berita yang memprovokasi atau hoax tapi memberikan berita yang mempunyai dasar dan fakta untuk itu ada yang dinamakan etika jurnalistik,” katanya.

Ketua Umum LKIMB, Syahrul Gunawan, menjelaskan bahwa jurnalis bukan untuk memberikan berita yang diinginkan oleh masyarakat melainkan yang harus didengar masyarakat.

“Setelah masyarakat terjebak dalam keadaan terpecah belah, janganlah jurnalis memberikan informasi yang hanya diinginkan oleh masyarakat. Jurnalis dituntut untuk memberikan informasi yang harus diketahui oleh masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan perihal tantangan jurnalisme dan peranan internet di era saat ini.

“Tantangan jurnalisme bukan hanya kebodohan masyarakat itu sendiri, cepatnya arus berita itu disampaikan melalui internet juga menjadi tantangan bagi seorang jurnalis,” lanjutnya.

Reporter: Miftahul Jannah Syafar & St. Marjani