Rilis, Estetika — Program Studi (Prodi) Business English Communication (BEC) Jurusan Bahasa Inggris (JBI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan 2023 menggelar Pelatihan Desain Riset Kualitatif melalui Zoom Meeting, Sabtu (4/10) lalu.
Pelatihan bertema “Merancang Desain Penelitian Kualitatif bagi Mahasiswa BEC di Bidang Jurnalistik” ini merupakan bagian dari mata kuliah English for Journalism yang menghadirkan guru besar jurusan Bahasa Inggris Murni Mahmud sebagai narasumber.

Dalam pemaparan materi pertama, Guru Besar JBI, Murni Mahmud, menjelaskan tentang bagian-bagian penting penelitian kualitatif serta memaparkan pendekatan yang relevan untuk ruang redaksi, seperti analisis wacana (discourse analysis/DA), analisis wacana kritis (critical discourse analysis/CDA), studi kasus, naratif, hingga etnografi dengan tujuan menjadi ide penelitian kreatif serta memperlihatkan pemikiran kritis.
“Penting memahami pendekatan tersebut agar ide penelitian lebih kreatif dan memperlihatkan pemikiran kritis,” jelasnya.
Kemudian pelatihan dilanjutkan sesi tanya jawab dengan membedah judul/mini research dengan topik kebahasaan dalam teks berita.
Murni merekomendasikan pendekatan DA/CDA agar analisis tidak berhenti pada bentuk bahasa, melainkan menyingkap makna, ideologi, dan relasi kuasa dalam berita.
“Dengan pendekatan ini, kita tidak hanya melihat struktur bahasa, tetapi juga memahami makna dan ideologi di balik teks,” ujarnya.
Menyambut pelatihan tersebut, salah seorang peserta, Alam Nuari, mengatakan bahwa pelatihan itu mengubah sudut pandangnya dan membuatnya lebih percaya diri dalam melakukan penelitian.
“Sebelum ikut, saya kira kualitatif itu hanya wawancara dan observasi yang ternyata tipenya beragam,” katanya.
Sementara itu, salah seorang peserta lainnya, Fakhri, menyebut bahwa melalui pelatihan tersebut dia kini memahami perbedaan penggunaan DA dan CDA serta langkah-langkah penyusunan bab tiga, mulai dari desain penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, hingga analisis data.
“Setelah mengikuti sesi ini, saya jadi paham kapan memakai DA atau CDA, serta bagaimana menuliskan bab tiga,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fakhri menambahkan bahwa pengalaman tersebut mendorongnya untuk mencoba menerapkan CDA dalam menganalisis bahasa media dan berharap ada pelatihan lanjutan yang membahas penyusunan instrumen wawancara serta penulisan akademik secara lebih mendalam.
“Ke depan, saya berencana mencoba CDA untuk mengkaji pilihan bahasa dalam berita, dan berharap ada sesi lanjutan tentang penyusunan instrumen wawancara serta penulisan akademik yang lebih komprehensif,” tambahnya.
Pada akhir sesi, Murni menegaskan pentingnya etika penelitian, mulai dari informed consent, pembangunan rapport, hingga teknik wawancara nonintimidatif. Dia juga mencontohkan pemilihan metode pengumpulan data yang tepat, seperti transkrip, observasi, serta wawancara mendalam atau semi-terstruktur.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa ditugaskan menyusun bab tiga (metode) berisi desain riset, sumber data, teknik pengumpulan, dan teknik analisis.
Pelatihan ditutup dengan apresiasi kepada guru besar jurusan Bahasa Inggris Murni Mahmud selaku narasumber, pengisian evaluasi, serta ajakan untuk meneruskan diskusi metodologi pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan ini diharapkan memperkuat kecakapan metodologis mahasiswa BEC dalam merancang penelitian kualitatif berbasis praktik jurnalistik.
Rilis: Muhammad Nur Fakhri/Mahasiswa Prodi BEC FBS UNM Angkatan 2023