Makassar, Estetika – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin (PBM) Jurusan Bahasa Asing (JBA) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluhkan fasilitas ruang kelas untuk Prodi PBM yang tidak memiliki kepastian, Senin (5/12).

Ketidakpastian ruang kelas untuk Prodi PBM terkadang membuat mahasiswa menunggu untuk melaksanakan perkuliahan. Hal ini berbanding terbalik dengan prodi lain di FBS yang dengan leluasa melaksanakan perkuliahan secara tetap di gedung tertentu.

Salah seorang mahasiswa Prodi PBM, Dejan, mengatakan bahwa mereka merasa kurang nyaman ketika diharuskan menunggu ruang kelas selesai digunakan oleh prodi lain dan diarahkan mengosongkan ruangan secepat mungkin.

“Hal yang membuat kami resah sebenarnya adalah ketika ingin menggunakan ruang kelas, namun harus antri, bahkan setelah pembelajaran kami disuruh untuk secepatnya meninggalkan ruangan,” katanya.

Senada dengan hal itu, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Han Shi Ren, Ghazwul, menjelaskan bahwa tidak adanya kelas untuk PBM merupakan faktor utama bertabrakannya jadwal perkuliahan mereka dengan prodi lain.

“Belum adanya kelas PBM sampai sekarang sangat terasa untuk kami, khususnya ketika ruang kelas yang akan digunakan bertabrakan dengan prodi lain” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Keuangan (WD II), Muhammad Saleh, menuturkan bahwa ruang kelas di FBS adalah milik semua jurusan, tidak ada pembeda antar gedung dan jurusan yang ada.

“Sebenarnya tidak ada pembeda antar kelas, gedung DC itu sudah milik Jurusan Bahasa Asing (JBA), namun mereka sering dibelajarkan di gedung DH juga,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa penggunaan kelas yang bertabrakan disebabkan oleh dosen yang suka mengubah jadwal yang sudah ditetapkan dari awal semester.

“Beberapa dosen mengubah jadwal yang sudah diatur sebelumnya, hal itu biasanya menyebabkan jadwal kelas bertabrakan,” katanya.

Sementara itu, Dosen PBM, Arini, menyebut bahwa masalah mengenai kelas PBM sudah mendapat solusi, yaitu mereka diberikan ruang kelas di sayap kanan gedung DH, namun mesti dibenahi terlebih dahulu.

“Kita sudah diberikan ruang kelas di sayap kanan gedung DH yang perlu diperbaiki dahulu,” ujarnya.

Reporter: Ade Kusumaningtyas & Muhammad Fikri Haikal