Makassar, Estetika – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Estetika Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) memberikan praktik pembuatan e-bulletin sebagai bagian dari kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (PPJMTD) 2024, di Rumah Adat Luwu, Benteng Sumba Opu, Minggu (15/12).
Proses pembuatan e-bulletin diawali dengan penentuan isu dan angle berita untuk setiap kelompok, diikuti dengan simulasi lapangan untuk pengumpulan data, pemberian materi tentang e-bulletin, perencanaan rubrik dan layout, penyusunan isi rubrik, dan ditutup dengan evaluasi.
Suasana saat berlangsungnya praktik pembuatan e-bulletin oleh peserta PPJMTD 2024 di Rumah Adat Luwu, Benteng Sumba Opu, Minggu (15/12). Foto: Nadifah Amaliyah/Estetikapers.
Redaktur Pelaksana Cetak, Nurul Dwi Anugrah, menjelaskan bahwa pemahaman dan praktik pembuatan e-bulletin penting untuk melatih peserta dalam menyusun informasi secara efektif dan mengasah keterampilan dalam penyajian konten yang menarik.
“Kami beri kesempatan bagi peserta untuk belajar dan berlatih langsung, serta mengasah keterampilan mereka, karena nantinya pengelola juga akan menerbitkan buletin,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa selama dua tahun terakhir, bulletin diterbitkan dalam format elektronik untuk mempermudah peserta dalam mengaksesnya secara online dan memperluas interaktivitas.
“Pembuatan e-bulletin ini bertujuan agar pembaca lebih mudah mengaksesnya dan untuk memperluas cakupan interaksi,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang peserta, Salza Mariska, mengatakan bahwa materi dan praktik pembuatan e-bulletin ini memberikan banyak pengetahuan serta mempererat hubungan emosional di antara peserta.
“Dari praktik tadi, saya memperoleh banyak ilmu dan merasakan solidaritas yang kuat dari teman-teman saya,” katanya.
Berbeda dengan Salza, Ahmad Arsal Siddiq, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukanlah akhir dari upaya seseorang untuk menggali potensi diri.
Arsal menyebut bahwa banyak tantangan yang dihadapi dalam pembuatan e-bulletin, sehingga hasil yang dikerjakan masih jauh dari kata sempurna.
“Kami masih dalam proses belajar, jadi tentu masih banyak kekurangan dan hasilnya belum sempurna,” ungkapnya.
Reporter: Nur Azkiah Hady Putri