Makassar, Estetika – LenterA Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Sharing Session via Google Meet, Kamis (30/12).

Kegiatan yang mengangkat topik “Quo Vadis Pekerja Seni” ini menghadirkan Masrufan Susanto sebagai pemantik dan diikuti oleh 16 peserta.

Suasana saat berlangsungnya Sharing Session via Google Meet, Kamis (30/12).

Pemantik, Masrufan Susanto mengungkapkan bahwa banyak peluang bagi para pekerja seni dalam bidang mereka masing-masing seperti keterampilan editing yang saat ini sangat dibutuhkan.

“Kita harus memahami bahwa pekerja seni memiliki banyak peluang dalam bidang mereka masing-masing. Contohnya, dalam era digital saat ini sangat dibutuhkan keterampilan editing,” ungkapnya.

Kepala Departemen Cultural Reasearch, Syukran, menjelaskan bahwa Quo Vadis dalam pekerja seni yaitu sebagai arah tujuan dan apa yang dapat dilakukan pekerja seni dalam kehidupan.

“Secara harfiah Quo Vadis itu artinya kemana kamu pergi, tujuannya supaya pekerja seni tahu kemana dan bagaimana bisanya mereka kalau jadi pekerja seni,” jelasnya.

Di sisi lain, salah seorang anggota LenterA, Farah Padilah, mengatakan bahwa menjadi pekerja seni memiliki banyak manfaat seperti dapat membuat sanggar, melatih teater dan tari, bahkan menjadi seorang penulis.

“Ada banyak manfaat menjadi seorang pekerja seni. Maka dari itu sangat penting bagi kita para pekerja seni untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya agar dapat digunakan kedepannya,” katanya.

Reporter: Nurfitri Anugrah