Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Indonesia (Sasindo) Dewan Mahasiswa (Dema) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (JBSI) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Literasi Pena via Zoom, Rabu (7/7).
Kegiatan yang membahas mengenai “Analisis Wacana Kritis” ini bertujuan agar peserta diskusi nantinya bisa lebih kritis terhadap suatu Bahasa atau wacana dan sebagai referensi dasar bagi yang ingin tahu atau sedang mengambil teori analisis wacana kritis sebagai pisau bedah penelitian tugas akhir, serta menghadirkan Muh. Asratillah selaku pemantik dan diikuti oleh 35 peserta.
Pemantik, Muh. Asratillah, menjelaskan apa itu analisis wacana kritis.
“Analisis wacana adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis berbagai persoalan sosial dalam kajian-kajian sosial dan humaniora,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan perbedaan antara analisis wacana (AW) dan analisis wacana kritis (AWK)
“Analisis wacana hanya berfokus pada ketidakberesnya sosial sedangkan analisis wacana Kritis biasanya lebih kepada pengidentifikasian kepentingan atau ketidakberesan sosial yang terjadi. Akan tetapi dalam metodenya sama-sama menggunakan ilmu Linguistik dan sarana ilmu sosial,” tambahnya.
Di sisi lain, Kepala Divisi Studi Sastra HMPS SASINDO, Nanda Ananto K, berharap setelah kegiatan ini para peserta diskusi dapat mengerti tentang analisis wacana kritis.
“Harapan saya semoga peserta dapat mengerti tentang analisis wacana kritis dan lebih tahu bagaimana analisis kritis itu,” harapnya.
Reporter: AM 4 & AM 7 Estetika