Parangtambung, Estetika – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Persatuan Mahasiswa Sastra Inggris (Prasasti) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) berkolaborasi menggelar kegiatan Diskusi Sastra di bawah pohon Aristoteles depan Gedung DG FBS UNM, Senin (16/4).
Diskusi Sastra ini membahas tentang proses kreatif Wahyu Gandi dalam melahirkan buku antologi puisi terbarunya “Mendengar Bisu di Langit”.

Dalam diskusi tersebut, Wahyu Gandi G mengatakan bahwa buku antologi puisi “Mendengar Bisu di Langit” merupakan hasil kolaborasi dari teman-temannya sesama penyair yang ia kenal. Ia menekankan, ada misi kebudayaan yang ia bawa dari proses kepenulisannya.
“Saya juga menyispkan sisi kebudayaan di dalam buku ini,” ungkap lelaki kelahiran Barru ini.
Jusiman Dessirua, yang hadir sebagai pembedah mengungkapkan bahwa hal yang paling menonjol dari buku itu terletak pada peggunaan diksi-diksi yang lebih segar.
“Diksi-diksi itu terlihat baru atau bisa dibilang diksi-diksinya segar dan menjadi nilai lebih,” jelasnya.
Selain itu, Aslan Abidin yang juga hadir sebagai pembedah melihat ada fase perubahan kepenyairan di kampus FBS UNM.
“Jika dulu penyair di FBS melahirkan kebanyakan puisi panggung, sekarang ini penyair di kampus ini melahirkan puisi-puisi kamar yang sering dikenal dengan puisi naratif,” kata penulis buku puisi “Bahaya Laten, Malam Pengantin” ini.
Reporter : AM 2 ESTETIKA