Makassar, Estetika – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan Dialog Publik via live Instagram, Jumat (21/5).

Dialog Publik ini membahas tentang Polemik Badan Layanan Usaha (BLU) yang diterapkan di beberapa kampus, termasuk UNM dengan menghadirkan Menteri Riset dan Kajian Strategis BEM FBS UNM Periode 2019-2020, Rahmat Hidayat selaku pemantik.

Suasana saat berlangsungnya Dialog Please, via live Instagram, Jumat (21/5). Foto: Tangkapan layar/Estetikapers.

Pemantik, Rahmat Hidayat, menjelaskan bahwa UNM gagal dalam penerapan sistem BLU.

“UNM gagal dalam penerapan BLU karena ada beberapa syarat yang belum terpenuhi dalam sistem BLU yaitu transparansi, stabilitas, dan efisiensi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa BLU tidak memberikan keuntungan bagi kampus UNM.

“Seharusnya BLU ini dapat membantu meningkatkan pelayanan publik. Namun, bukannya menguntungkan, BLU tersebut merugikan mahasiswa karena harus membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang begitu mahal,” ungkapnya.

Tambahnya, ia mengatakan bahwa penyebab UKT semakin meroket adalah kampus belum memenuhi pendapatan dari pelayanan publik.

“Tidak heran jika UKT dari tahun ke tahun semakin mahal karena adanya suatu pendapatan pajak yang belum dicapai pimpinan kampus,” tambahnya.

Reporter: AM 5 & AM 3 Estetika