Makassar, Estetika – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Estetika memasuki hari kedua Pelatihan dan Pendidikan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (PPJMTD) 2020, Senin (3/8).

Setelah pembukaan secara resmi oleh WD III kemarin, Minggu (2/8), kegiatan ini dilanjutkan dengan penerimaan materi sejarah lahirnya Pers mahasiswa (Persma) dan menghadirkan Freedy Samuel Tuerah, sekertaris jendral di PPMI DK Makassar sebagai pemateri.

Pemateri, Freedy Samuel Tuerah, mengatakan bahwa persma mulai berkembang pesat pada masa pemerintahan soekarno.

“Pada masa pemerintahan soekarno Persma mulai mengalami perkembangan yang pesat, pada tahun 1945-1948 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) sudah banyak yang hadir seperti Wartawan Mahasiswa Indonesia (WMI) dan Serikat Pers Mahasiswa Indonesia. Informasi yang didapatkan juga semakin pesat,” katanya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, salah seorang Peserta PPJMTD 2020, Abdul Garif, mengajukan pertanyaan pertanyaan mengenai langkah pergerakan persma pada tahun 1945-1948, yang kemudian dijawab pemateri bahwa awalnya Presma pada Mahasiswa kesehatan karena memiliki banyak akses.

“Hampir sama dengan pers awal tetapi lebih banyak melalui pergerakan. Persma awalnya pada mahasiswa kesehatan atau kedokteran karena mempunyai banyak akses apalagi untuk keluarga ningrat/keluarga raja karena pada masa itu penulisan belum terlalu ditanamkan,” tuturnya.

Reporter: A. Dian Islamiati