Malino, Estetika – Memasuki hari kedua pelaksanaan Pekan Orientasi Mahasiswa (Praksis) 2019, peserta melakukan simulasi aksi di lokasi pelaksanaan Praksis, Malino, Sabtu (12/10).

Dalam simulasi aksi tersebut, panitia mengangkat isu “Kekerasan dan Arogansi Penegak Hukum Terhadap Mahasiswa” dimana peserta Praksis 2019 berperan sebagai massa aksi dan panitia Praksis 2019 berperan sebagai aparat.

Steering Committee Praksis 2019, Ihsan, menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan simulasi aksi ini dapat mengajarkan metode-metode aksi terhadap mahasiswa baru.

“Simulasi aksi ini diadakan biar mahasiswa baru tahu metode-metode aksi, tidak langsung turun ke jalan tanpa tahu apa-apa. Di sini juga dijelaskan apa aksi itu sendiri, bagaimana mendapatkan isu dan membaca situasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jerman ini menambahkan maksud mengangkat isu tersebut dikarenakan maraknya kekerasan aparat terhadap mahasiswa.

“Karena sekarang lagi marak. Itu juga menjadi isu hangat kemarin mengenai kekerasan aparat hukum kepada mahasiswa yang seharusnya tidak boleh dilakukan,” tambahnya.

Di sisi lain, salah seorang peserta Praksis 2019, Fitrah mengatakan bahwa pelaksanaan simulasi aksi ini bermanfaat bagi dirinya.

“Bermanfaat sekali, kak. Jadi nanti kalau saya pergi aksi saya sudah tahu metode-metodenya,” kata mahasiswa angkatan 2019 ini.

Reporter: Naufal Fajrin JN