Parangtambung, Estetika – Gedung Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) diwarnai dengan coretan mengenai keluhan fasilitas kampus dan dana untuk lembaga, Rabu (2/11).

Sejumlah coretan tampak mewarnai dinding kampus pada Rabu pagi dan hingga saat ini belum diketahui pelaku yang melakukan pencoretan tersebut dikarenakan aksi tersebut dilakukan secara diam-diam.

Penampakan Gedung Fakultas yang dipenuhi dengan coretan, Rabu (2/11). Foto: Nur Alam/Estetikapers.

Menanggapi hal ini, Wakil Dekan III (WD III), Aziz, menjelaskan bahwa sampai saat ini belum diketahui siapa pasti pelaku yang mencoret dinding gedung FBS, sebab tidak ada dari mahasiswa yang mengaku melakukan hal tersebut.

“Saat ini tidak ada yang mengaku siapa yang mencoret dinding tersebut, sehingga kita tidak bisa mengatakan bahwa inilah pelakunya,” ujarnya saat diwawancarai Reporter Estetika Rabu sore (2/11).

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa jika pelakunya adalah salah seorang masyarakat dari UNM sendiri, maka pihaknya akan bersikap tegas dan memanggilnya untuk diinterogasi mengenai maksud dan alasan dibalik pencoretan dinding gedung FBS.

“Jika mahasiswa itu dari UNM maka akan dipanggil untuk diinterogasi,” ungkapnya.

BACA JUGA: TAHUN AJARAN BARU: TERSUDUT EKSPETASI FASILITAS KAMPUS

Tindak Lanjut Apa yang Akan Dilakukan Oleh Birokrasi?

Tidak menunggu waktu lama, birokrasi mengambil langkah dengan mengeluarkan surat terkait informasi pembatasan kegiatan malam di kampus bagi mahasiswa.

“Tindak lanjut yang dilakukan sampai saat ini adalah mengeluarkan surat terkait pembatasan aktivitas kampus,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihak birokrasi berujar bahwa nanti akan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada di FBS melalui mekanisme.

Ia juga menjelaskan bahwa fasilitas kampus adalah milik negara jadi harus melakukan serangkaian proses sebelum fasilitas tersebut dapat terealisasi.

“Kita akan lakukan secara bertahap untuk memperbaiki fasilitas tersebut tidak serta merta tanpa melalui mekanisme, karena fasilitas kampus itu milik negara dan tentu ada serangkaian proses yang harus dilakukan,’ ujarnya.

WD III Tepis Kabar Birokrasi Tidak Berikan Dana LK

Tak hanya menuliskan keluhan terkait fasilitas, coretan di dinding kampus juga berisi keluhan mengenai uang lembaga yang dipersulit.

WD III FBS UNM, Azis, mengatakan bahwa keluhan di dinding tersebut tidak benar, sebab semua dana telah diberikan kepada Lembaga Kemahasiswaan (LK) di FBS.

“Saya sudah berikan semua dana LK dan itu diperiksa oleh BPK jadi tulisan yang ada di dinding tersebut tidak benar adanya,” tegasnya.

Azis menuturkan bahwa pihak kampus bisa memberikan dana pada lembaga kemahasiswaan jika ada proposal dari mahasiswa untuk melakukan kegiatan.

“Ketika ada proposal untuk kegiatan, kami tetap berikan,” terangnya.

Reporter: Lucky Palamba & Annisyaputri